JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Pelaksanaan tiga paket proyek fisik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Desa Balongsari Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang Jawa Timur, diduga banyak terjadi penyimpangan, mulai dari hasil pekerjaan hingga jangka waktu pelaksanaan.
Tiga paket proyek itu diantaranya adalah : Pertama, Pembangunan 1 ruang kelas baru anggaran Rp.199.351.397; Kedua, Rehabilitasi 1 ruang keterampilan anggaran Rp.146.337.691; dan Ketiga, Rehabilitasi 1 ruang kelas anggaran Rp.109.753.269.
Jadi total nilai 3 paket proyek tersebut Rp 455.442.377 bersumber dari APBD DAK (Dana Alokasi Khusus) Pemerintah Provinsi Jatim, tahun anggaran 2022.
Berdasarkan hasil pantauan nusantaraposonline.com di lokasi pekerjaan, pada Minggu (11/12/2022) menemukan sejumlah dugaan penyimpangan, pada 3 paket proyek tersebut, diantaranya adalah :
Pada pelaksanaan paket proyek Pembangunan 1 ruang kelas baru anggaran Rp.199.351.397 ditemukan beberapa dugaan penyimpangan, diantaranya adalah jarak antar kuda-kuda galvalume terlihat terlalu jarang dan tidak sesuai dengan bestek perencanaan. Sehingga menuai pertanyaan terkait jumlah dan jarak konstruksi tersebut.
Progress kemajuan fisik dilapangan juga bermasalah, karena jangka waktu pelaksanaan yang berakhir tanggal 9 Desember 2022 lalu. Namun fakta dilapangan hingga berita ini ditulis pekerjaan belum selesai 100 persen, diperkirakan progress fisik cuman mencapai 80 Persen.
Dan masih menyisakan masalah, beberapa pekerjaan belum selesai seperti finishing kusen pintu, rangka dan penutup plafond, listrik dan pengecatan dll belum dikerjakan. Belum selesainya proyek ini, jelas merugikan pihak sekolah beserta murid karena bangunan belum bisa digunakan.
Tak hanya itu, pengerjaan proyek ini setelah masa pengerjaan habis, diduga ngawur dan dikerjakan tanpa dasar hukum. Bahkan diduga kuat, nilai pekerjaan 1 ruang kelas baru tersebut tak sesuai dengan anggaran yang diglontorkan Pimprov Jatim, anggaran Rp Rp.199.351.397 namun hasil pekerjaan diduga tak sesuai (Anggaran gede, hasil pekerjaan kecil).
Sedangkan pada pekerjaan dua paket proyek fisik yaitu Rehabilitasi 1 ruang kelas dan Rehabilitasi 1ruang keterampilan. Progress kemajuan fisik dilapangan juga bermasalah, karena belum selesai 100 persen. Padahal seharusnya, dua paket proyek ini harus selesai pada 14 Desember 2022 (Masih menyisakan 2 hari lagi).
Namun fakta dilapangan diketahui masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan diantaranya finishing kusen pintu aluminium, plafond teras, listrik serta kolom pilar pada benangan juga masih belum selesai dikerjakan.
Artinya peyelesaian pengerjaan dua proyek ini dipastikan juga terlambat, hal ini pasti merugikan para anak didik, karena penggunaan bangunan terhambat akibat Komite SLB Negeri ini tak mampu menyelesaikan bangunan tepat waktu yang sudah ditentukan yakni 14 Desember 2022.
Ketiga paket pekerjaan tersebut disamping mengalami keterlambatan pelaksanaan, pada pekerjaan juga banyak kejanggalan, seperti kusen kayu untuk pekerjaan rehabilitasi ruang kelas, diketahui telah memanfaatkan kayu lama / kayu bekas, bahkan lebih mirisnya lagi, kayu tersebut pecah-pecah.
Pada item pekerjaan kusen pintu aluminium juga tidak terlihat bahwa setiap pojok aluminium tidak dipasang karet silent, dan untuk kaca jendela juga belum nampak dikerjakan serta aksesoris seperti kunci pintu, grendel jendela dan hak angin jendela juga belum ada pekerjaan.
Terkait semua dugaan penyimpangan dan kejanggalan serta fisik mengalami keterlambatan pengerjaan dan jangka waktu juga sudah habis, tetapi masih menyisakan pekerjaan, tim nusantaraposonline.com pada Minggu (11/12/2022), berupaya mengkonfirmasi Ketua pelaksana proyek Widodo via pesan WhatApp-nya untuk memperjelas keterangan pada ketiga paket fisik itu, tetapi pelaksana tidak bisa dimintai keterangan.
Namun yang lebih parahnya lagi, ketua pelaksana pekerjaan Widodo saat dimintai keterangan tim nusantaraposonline.com via selular, justru nomor WA salah satu tim kami diblokir oleh sang pelaksana pekerjaan.
Dan menurut keterangan dari Sokip penjaga SLB Negeri Desa Balongsari, saat ditemui dilokasi sekolah, ia menyebutkan bahwa sang ketua pelaksana pembangunan (Widodo) rumahnya Jombang kota, dekat RSUD Jombang. “Mas coba njenengan (anda) konfirmasi kesana” Ujarnya. (Rin/Why/Hed)