Daerah  

Usai Ancam Mati Wartawan Dan LSM, Kadisdikbut Pasuruan Dipolisikan

Seorang wartawan menunjukan bukti laporan polisi. Ist

PASURUAN, NusantaraPosOnline.Com-Kasus Pidato Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendikbud) Kabupaten Pasuruan, Hasbullah, yang dilakukan di depan kantor Dispendik Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (19/1/2022) yang mengancam mati wartana dan LSM berbuntut panjang.

Pasalnya setelah pidato ancaman Kadispendik Kabupaten Pasuruan yang baru dilantik itu viral di sejumlah media sosial, akhirnya ia dilaporkan kepolisi, tak hanya itu sejumlah pegiat LSM dan wartawan juga menuntut Bupati Pasuruan, memecat Hasbullah dari jabatannya sebagai Kadispendikbud Setempat.

Henry Sulfianto, perwakilan Aliansi Wartawan Pasuruan melaporkan Hasbullah ke mapolres Pasuruan pada Kamis (20/1/2022). Atas dugaan pelanggaran informasi dan transaksi elektronik (ITE) terkait ujaran kebencian, provokasi dan ancaman.

Henry Sulfianto selaku pelapor mengtakan, jika ancaman mati kepada wartawan merupakan tindak pidana pencemaran nama baik, provokasi dengan pengancaman. “Wartawan sebagai profesi itu dilindungi undang-undang. Kami bekerja untuk penghidupan tapi kenapa seorang kepala dinas mengancam membunuh kami,” tegas Henry.

Henry menegaskan, aliansi wartawan Pasuruan berharap pihak polisi bisa segera menindaklanjuti kasus ancaman terhadap profesi wartawan dan LSM ini. “Kami berharap Polres Pasuruan segera menindak lanjut laporan kami.” Tegasnya.

Sementara itu Kepala SPKT Polres Pasuruan, Rifqi Fatkhurrakhman, membenarkan adadanya laporan tesebut, dan pihaknya sudah menerima laporan dari yang bersangkutan.

“Ya bebar kami telah menerima laporkan terhadap Hasbullah atas pidana pasal UU No.19 Tahun 2006 terkait ITE dan Pasal 28, UU Nomer 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 157 dan 335 tentang ujaran kebencian dan provokasi.” Terang Rifqi. Kamis (20/1/2022).

Sementara itu, dalam kasus yang sama, ratusan masa yang terdiri dari berbagai LSM dan wartawan dari berbagai media, mendatangi kantor Bupati Pasuruan, Kamis (20/1/2022) pagi.

Mereka mendesak Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, segera memecat Hasbullah dari jabatanya selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Lujeng Sudarto Ketua LSM Pusaka, mengtakan Hasbullah secara terang-terangan telah menunjukkan arogansi jabatannya padahal ia baru dilantik. Bahkan, dengan lantang ingin membunuh wartawan dan pegiat LSM.

“Bupati harus mengevaluasi, Bupati harus memecat saudara Hasbullah dari jabatanya sebagai Kadispendikbud” Kata Lujeng.

Menurut Lujeng, dalam sistem demokrasi yang dianut Indonesia, pers sebagai salah satu pilarnya. Tegaknya demokrasi, karena fungsinya pers berjalan maksimal, bukan malah diancam dan diintimidasi.

“Kami bersatu meminta menutut Hasbullah dipecat dari jabatannya. Ini menjadi preseden buruk jika dibiarkan. Kasus Hasbullah ini adalah pintu masuk Bupati mengevakuasi seluruh sikap-sikap pejabat di Kabupaten Pasuruan,” Ungkap Lujeng.

Permintaan Maaf Hasbullah Diterima, Tapi Proses Hukum Harus Lanjut

Kemudian, terkait permohonan maaf Hasbullah, kata Kujeng, ia dan pegiat LSM lainnya menerima. Tetapi proses hukum harus tetap berjalan.

“Maaf tetap kita berikan, tetapi proses hukum tetap berjalan. Ini sebagai shock therapy dan peringatan bagi pejabat lain, jangan sampai hal ini terulang lagi,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan salah satu tim advokasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Arie Yoenianto. Ia menyayangkan sikap ‘tangan besi’ yang ditunjukkan Hasbullah di hadapan kepala sekolah dan jajarannya.

“Tuntutan kita adalah Bupati hari mencopot kepala dinas yang arogan. Ini persoalan moral, bukan lagi sekedar guyonan,” tandas Arie, yang juga Ketua PWI Pasuruan periode 2013 – 2015.

Kasus yang membeli Hasbullah ini berawal dari, sebuah orasi yang ia lakukan di depan kantor Dispendik Kabupaten Pasuruan, Rabu (19/1/22), dalam orasinya Hasbullah mengancam akan membunuh wartawan dan anggota LSM jika mengganggu kepemimpinannya.

Tak ayal, pernyataan yang tersebar melalui video itu mendapat reaksi keras oleh banyak pihak, karena dinilai sarat arogansi. Bahkan viral di media sosial (medsos).

Selain itu, Hasbullah secara provokatif juga meminta kepada seluruh kepala sekolah di wilayah Kabupaten Pasuruan, agar tidak takut dengan LSM dan wartawan. (Ags)

Baca Sebelumnya :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!