KARO, NusantaraPosOnline.Com-Gara-gara dituduh mencuri HP, Yoporli Sembiring (37), warga Dusun Kuta Rih Desa Lau Baleng, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara ditemukan tewas gantung diri di dekat kamar mandi rumahnya, Jumat (6/04/2018) sekira pukul 13:30 WIB.
Korban pertama kali ditemukan Ibu kandungnya Ngidahsa beru Barus (52) saat hendak ke kamar mandi. Ibu korban terkejut dan histeris ketika melihat anaknya sudah tewas dalam posisi tergantung disebuah balok. Jeritan saksi sontak menimbulkan perhatian para tetangga berdatangan ke rumahnya.
Melihat posisi korban telah tergantung menggunakan tali plastic dan sebuah kursi berada tepat dibawah kakinya. Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mardinding.
Mendapat laporan warga, personil Polsek langsung menuju TKP. Selanjutnya jasad korban diturunkan dan dibawa ke Puskesmas Lau Baleng guna dilakukan utopsi.
Dari hasil pemeriksaan oleh dr Ganda, korban dinyatakan tewas akibat gantung diri dengan ciri-ciri lidah tergigit dan mengeluarkan cairan.
“Mendapat penjelasan dari dokter bahwa korban murni dinyatakan tewas gantung diri. Pihak keluarga meminta agar tidak dilakukan autopsi, dan akan membawa korban untuk di bawa pulang kekediamnya dan akan dikebumikan,” Terang Kapolsek Mardinding AKP Robinson Ginting Munte, SH.
Menut Robinson, dari hasil keterang dari Ibu kandung korban, sebelum tewas. Korban masih terlihat duduk diteras rumahnya. Tak berapa lama, saat Ibunya akan ke kamar mandi, dia melihat anaknya sudah telah tewas tergantung.
“Seminggu yang lalu, dia dituduh mencuri hape milik kakaknya Sutra Sembiring (39). Ibunya meminta korban agar mengakui perbuatannya dan segera mengembalikan HP milik kakaknya. Mungkin korban merasa terdesak atau malu kemudian nekat mengambil jalan pintas dengan cara gantung diri,” Kata Robinson.
Bapak korban Ngidahsa Sembiring (52), ia tidak menduga kalau korban akan mengambil jalan pintas seperti itu.
“Korban itu rajin ke ladang dan selama ini tak ada permasalahan yang serius. Meskipun masih melajang dan tinggal bersama kami, dia itu sangat baik.” Kata Ngidahsa sambil tertuduk sedih. (jn)