JAKARTA (NusantaraPosOnline.Com)-Cuitan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menuai beragam pendapat publik. Melalui akun Twitter resmi @lukmansaifuddin, Minggu (12/2), Lukman menuliskan, “Kita bangsa religius yang menjadikan agama sebagai acuan bersikap. Memilih cagub berdasar keyakinan agama sama sekali tak langgar konstitusi”.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe, mengatakan cuitan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tersebut bernuansa politis.
Memang secara konstitusi memang tidak diatur soal pilihan politik berdasarkan keyakinan atau agama. Namun demikian sebagai negara demokrasi dengan keberagaman, menurut dia, pernyataan Lukman sangat tendensius dan seolah sedang mengarahkan agar memilih pasangan calon tertentu.
“Kalimat dalam cuitan itu bernuansa politis dan seolah-olah sedang mengarahkan pemilih untuk memilih calon tertentu. Konstitusi memang tidak mengatur namun sebagai menteri dan sebagai tokoh harus berdiri di atas asas demokrasi dan berlandaskan keberagaman,” ucap Ramses di Jakarta, Senin (13/2) siang.
Ia menilai, cuitan Lukman Hakim sebagai menteri tidak mencerminkan seorang negarawan yang mengahargai demokrasi dan keberagaman. Seharusnya sebagai menteri tidak membuat pernyataan yang justru menimbulkan multi tafsir di masyarakat.
“Cuitan itu juga sangat tidak pantas apalagi disampaikan menjelang pemungutan suara, di Pilgub DKI. Masyarakat tentu memahami secara politik cuitan itu dan prespesi paling dekat dengan psikologi publik ada ingin mengarahkan calon tertentu dalam pilkada,” terang Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini.
