JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Delegasi Indonesia melakukan aksi ‘Walk Out’ atau keluar ruangan, saat Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat (AS).
Aksi Walk Out ini, menjadi sorotan setelah Kementerian Luar Negeri RI membagikan momen tersebut melalui akun resmi X pada Sabtu, 28 September 2024.
Dalam video yang beredar luas, aksi Walk Out ini juga dilakukan oleh sejumlah delegasi dari negara-negara pendukung Palestina, terlihat kompak meninggalkan ruang sidang secara serempak ketika Netanyahu dipanggil untuk menyampaikan pidatonya.
Aksi walk out ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Israel, yang dinilai telah melakukan Genosida atau pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap rakyat Palestina.
Sejumlah negara yang walkout merupakan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam, Liga Arab, dan Gerakan Non Blok antara lain Kuwait, Iran, Pakistan, Malaysia, dan Kuba.
Tak hanya itu, pidato Netanyahu juga diwarnai cemoohan dari sejumlah delegasi yang hadir. Sorakan bernada ejekan terdengar ketika pemimpin Israel itu berbicara, meski pendukung Netanyahu berusaha membalas dengan tepuk tangan.
Suasana panas di ruang sidang membuat pemimpin sidang harus beberapa kali mengetukkan palu, meminta audiens tetap tenang dan tertib.
Rekaman di media sosial menunjukkan aula yang hampir kosong dan ribuan pengunjuk rasa berbaris di New York mengecam kejahatan pendudukan Israel di Gaza dan Lebanon.
Netanyahu menyampaikan pidato pada hari ketiga Debat Umum hari keempat sesi ke-13 pukul 09.00 waktu setempat. Sementara kursi delegasi Indonesia yang dipimpin Minister Counsellor PTRI New York Mariska Dhanutirto tampak kosong karena “Walk Out”.
“Indonesia dan banyak negara “walk out”. Saat Netanyahu sampaikan pidato di SMU PBB,” kata tim Kemlu RI dalam pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (28/9/2024).
Adapun PM Netanyahu menyebut, sempat berencana tidak menghadiri SMU PBB ke-79 di New York ini. Namun, akhirnya hadir dan mengatakan, bahwa Israel mencari perdamaian.
“Saya memutuskan untuk datang ke sini berbicara atas nama rakyat saya, berbicara atas nama negara saya. Untuk berbicara atas nama kebenaran,” kata Netanyahu.
“Dan inilah kebenarannya, bahwa Israel mencari perdamaian, Israel mendambakan perdamaian. Israel telah berdamai dan akan berdamai kembali,” ujarnya.
Terpisah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pidato nasionalnya mendesak agar gencatan senjata komprehensif dan permanen segera diterapkan. Menurutnya, hal itu harus diikuti dengan diakhirinya agresi militer dan serangan oleh pemukim teroris di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
“Kedua, bantuan kemanusiaan harus disalurkan secepatnya, secara terorganisir dan dalam jumlah yang cukup. Karena tidak ada apa-apa di Gaza, dan mereka membutuhkan segalanya,” ucap Abbas saat menyampaikan pandangan nasional pada Debat Umum hari ketiga, Kamis (26/9/2024) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
“Ketiga, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza. Kami menolak pembentukan zona penyangga atau mengambil bagian apapun dari Gaza,” ucapnya.
Mewakili pemerintah Indonesia, Menlu Retno Marsudi dijadwalkan menyampaikan pidato di Debat Umum, Sabtu (28/9/2024) pagi waktu New York. Sebelumnya, di dalam berbagai pertemuan rangkaian SMU ke-79, Retno Marsudi terus menekankan komitmen dan dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.***
Editor : BUDI. W