Dibangun Kemenhub Rp13,102 Milyar, Terminal Tipe A Kediri Belum Bermanfaat

Penampakan bangunan berlantai 2 yang belum selesai, diterminal tipe A Kediri, dibiayai APBN 2020 sebesar Rp 13.102.708.000, belum membawa manfaat apa-apa bagi masyarakat. Jum’at (12/2/2021).

KEDIRI, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan Peningkatan / Revitalisasi Terminal Penumpang Tipe A Tamanan, Kediri, milik Dirjen perhubungan darat Kementrian Perhubungan RI (Kemenhub RI) yang menghabiskan anggaran APBN 2020 senilai Rp 13.102.708.000 telah rampung, dikerjakan tapi hasil pekerjaan belum membawa manfaat apa-apa bagi masyarakat.

Proyek senilai Rp 13.102.708.000 ini, ditangani Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, dengan perincian untuk pembangunan Peningkatan / Revitalisasi Terminal  dimenangkan PT Aura sinar baru dengan nilai kontrak Rp  12.509.515.000, dan untuk biaya Supervisi (konsultan pengawas) dimenangkan CV. Reskindo wasa dengan nilai kontrak Rp 593.193.000.

Dari pantauan dilapangan, Jumat 12 Februari 2021 bangunan yang sudah menguras APBN 2020 sebesar Rp 13.102.708.000, ternyata belum membawa manfaat apa-apa bagi masyarakat. Hasil pekerjaan dilapangan hanya berupa bangunan gedung berlantai dua yang belum jadi. Belum satupun kusen jendela dan pintu yang terpasang. Atap bangunan juga belum terpasang, pada lantai dua masih hanya berupa tiang beton, dan balok beton, dan sedikit lantai bangunan.

Tak hanya itu, dibangunan tersebut juga belum terpasang sambungan listrik. Sedangkan disekitar bangunan terlihat ada sedikit pekerjaan  berupa halaman parkir yang sudah di cor.

Menurut, Surawi, warga JL Semeru, Kediri, ia mengatakan, setahu saya kontraktor pelaksana baru saja mengambil alat berat dilokasi proyek. “Sekitar 20 hari yang lalu kontraktor pelaksana, mengambil peralatan (alat pertukangan bangunan) dari sini (lokasi proyek). Tapi kalau pengerjaan bangunan berhenti pada akhir tahun 2020 lalu. Meski pekerjaan berhenti, tapi bangunan belum selesai.” Ujarnya.

Gedung berlantai 2 yang menelan APBN 2020 sebesar Rp 13.102.708.000, yang belum selesai. Jum’at (12/2/2021).

Sebetulnya terminal di JL Semeru Kelurahan Tamanan ini adalah terminal terbesar di Kabupaten Kediri, tapi meski terminal besar kondisinya sepi. “Bus yang masuk terminal tidak banyak, apalagi penumpang sepi. Sekarang ini banyak masyarakat tidak lagi mengunakan kendaraan umum.” Ujarnya. Jum’at (12/2/2021).

Surawi, menambahkan, bangunan terminal tersebut meski dibangun megah, terminal sulit bisa ramai.

“Masyarakat sekarang banyak yang beralih mengunakan kendaraan pribadi. Masyarakat yang tidak bisa beli mobil, mereka bisa beli sepeda motor. Jadi banyak yang beralih naik sepeda motor, apalagi saat ini hampir setiap rumah memiliki sepeda motor. Dengan uang Rp 1 juta, sudah bisa mendapat kredit sepeda motor baru. Makanya terminal sepi.” Ujarnya.

Terminal tipe A yang sepi, hampir semua daerah. Contohnya terminal tipe A Mangkang  Semarang dibangun hampir ratusan miliar, tapi mangkrak. “Terminal tipe A Mangkang, Semarang, berpuluh tahun mangkrak, dan hancur sebelum dioperasikan. Nasib terminal Kediri ini bisa bernasib sama seperti terminal tipe A Mangkang Semarang. Hancur sebelum digunakan.” Ucapnya.

Sebagai informasi, tahun anggaran 2016 lalu, Kemenhub RI melalui Direktorat lalu lintas dan angkutan jalan, juga mengalokasikan, anggaran Rp 2,3 milyar. Dengan perincian, yakni Untuk  Penyusunan Dokumen Andalalin Terminal Penumpang Kediri dimenangkan PT. Mulia Arthaloka nilai kontrak Rp 500 juta; Penyusunan Dokumen Amdal Terminal Penumpang Kediri pemenang PT Pro lestari nilai kontrak Rp 900 juta ; dan Penyusunan Masterplan dan DED Terminal dimenangkan PT. Arha demo engineering consultant nilai kontrak Rp 900 juta.

Jadi total keseluruhan sejak 2016 hingga 2020 Kemenhub RI sudah mengelontorkan APBN sebesar Rp 15.402.708.000 untuk proyek terminal tipe A Kediri, yang ada di JL Semeru Kediri, dan hasil pekerjaan tersebut sampai hari ini tidak membawa manfaat apa-apa bagi masyarakat. (Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!