Disdagrin Jombang Kebut Proyek Sentra IKM Slag Aluminium

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang, Ir. Hari Oetomo MSi

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Progres pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Slag Alumunium di Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang sudah menyentuh 75  persen.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang, Ir. Hari Oetomo MSi,  yang terus melakukan monitoring pembangunan proyek tersebut.

Kepala Disdagrin Kabupaten Jombang, Hari Oetomo mengatakan, pembangunan Sentra IKM Slag Alumunium di Desa Bakalan dilakukan dua tahap.

Pada tahap pertama tahun 2020 lalu berupa pekerjaan pematangan lahan menelan anggaran Rp 941,818 juta, pekerjaan dilapangan berupa pematangan lahan, atau pengurugan. Pengerjaanpun tuntas dan berjalan lancar. Sedangkan tahap kedua yakni 2021 ini menelan anggaran Rp 19,786 miliar, semuanya bersumber dari DAK atau APBN 2020 dan 2021.

Kawasan proyek sentra IKM Slag Alumunium di Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, yang sedang dalam penyelesaian.

“Untuk pembangunan tahun 2021 pekerjaan dilapangan berupa pembangunan gedung dan mesin untuk produksi terkait dengan sentra IKM Slag Alumunium di Desa Bakalan. Saat ini progres pekerjaan sudah menyetuh sekitar 75 persen. Ditarjetkan pembangunan selesai pada Desember 2021.” Terangnya.

Menurut Hari Oetomo, saat ini pengerjaan di lapangan terus dikebut. Ia merincikan pengerjaan Bangunan gedung induk, gudang pabrik, pos jaga sudah hampir rampung semua. Seperti yang terlihat di lokasi pembangunan proyek.

Mulai dari atap gedung, dinding, beberapa cerobong udara sudah terpasang semuanya, dan skat tembok pada bagian dalam gedung utama juga sudah hampir tuntas. Sejumlah lubang untuk tungku pembakaran terlihat sudah dibangun. Dan sejumlah peralatan mesin juga sudah didatangkan oleh kontraktor pelaksana.

Dan pengerjaan pagar keliling sudah terpasang seluruhnya mengelilingi bangunan. Untuk pengerjaan pintu mulai dari pintu masuk hingga bagian paling ujung juga semu sudah banyak yang terpasang.

“Jadi seluruh bangunan utama gedung dan pagar keliling telah rampung. Bangunan pabrik sudah tertutup semua. Tembok sudah diplester, lantai sudah cor rabat, atap tertutup. Beberapa bangunan pendukung seperti laboratorium, gedung kantor pengurus, pos penjagaan,  pembangunan fasilitas drainase, dan pengerjaan IPAL semua sudah hampir selesai. Jadi diperkirakan pembangunan ini bisa selesai tepat waktu.” Terangnya.

Kepala Disdagrin Kabupaten Jombang, Hari Oetomo juga menjelaskan bahwa, tujuan pembangunan sentra IKM slag aluminium untuk menyelesaikan permasalahan limbah B3 yang ditimbulkan dari proses produksi slag aluminium serta membantu keberlanjutan IKM slag aluminium agar dapat terus melanjutkan usahanya yang sudah turun temurun di lakukan di wilayah tersebut.

Kawasan proyek sentra IKM Slag Alumunium di Desa Bakalan, yang sedang dalam penyelesaian.

“Pembangunan ini bentuk perhatian Pemkab Jombang, keberlanjutan IKM slag aluminium ini, agar masih bisa bertahan, dan limbah yang dihasilkan dari pengolahan slag aluminium ini agar tidak merusak dan membahayakan lingkungan.” Tuturnya.

Ia berharap, keberadaan sentra IKM slag aluminium ini nantinya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi anggota yang tergabung dalam koperasi.

“Kita berharap iklim usaha pelaku IKM slag aluminium bisa lebih baik setelah ada sentra IKM ini. Mereka bisa lebih sejahtera lagi, dan tidak membuang limbah yang sembarangan. Dan dapat mengelola limbah yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Pungkasnya.

Sementara itu Direktur PT Dwi Mulya Jaya, Hendry Priyambodo Subekti, selaku pelaksana kontruksi, mengatakan hingga saat ini progres pengerjaan sudah mencapai lebih dari 75 persen. Dan pihaknya optimis pembangunan bisa selesai tepat waktu sesuai kontrak.

“Seperti kita lihat dilapangan semua bangunan utama sudah hampir selesai dan mesin-mesin untuk produksi juga sudah tiba dilokasi. Dan untuk bangunan pendukung lainya juga sudah hampir selesai. Dan sejauh ini pengerjaan berjalan lancar, belum ada kendala. Oleh karena itu kita optimis pembangunan bisa selesai sesuai kontrak.” Ujarnya.

Ia menambahkan, memang untuk pembangunan cerobong ini, sempat ada perubahan desain. Desain awalnya 11 meter, namun aturan yang ada kita tinggikan jadi 13 meter. “Meski ada perubahan desain, hal itu tak jadi kendala. Karena perubahan yang ada hanya penyesuaian tinggi dan dapat mudah untuk diatasi. “Jadi Kita optimis pengerjaan selesai tepat waktu.” Ujarnya. (Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!