PRABUMULIH, NusantaraPosOnline.Com-Sering disewakan untuk tempat mesum sebuah bangunan rumah berdinding kayu lengkap dengan dua kamar, yang akrab disebut ‘Bedeng seng’ berlokasi dikawasan Jalan Jenderal Sudirman, RT 02, RW 04, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kota Prabumulih dibongkar paksa, Selasa (21/4/2020).
Pembongkaran, tersebut dilakukan oleh petugas Kelurahan, Polsek, dan Koramil setempat, karena telah meresahkan warga.
Yohana, pemilik bangunan Bedeng seng, mengaku bangunan tersebut dibangun diatas tanah milik orang. “Saya cuman numpang mendirikan bangunan. Aku terpaksa karena sering dipaksa pria yang datang bawa cewek, numpang untuk berhubungan badan,” kilah Yohana.
Dia pun mengaku hanya menyiapkan kamar dan tidak menyiapkan perempuan. Yang menyewa bawa perempuan sendiri. “Cuma siapkan kamar bae pak,” ucapnya.

Terkait masalah tersebut Ketua RT 02 Kelurahan Gunung Ibul Barat, Agusman mengtakan saya sudah beberapa kali memperingatkan warganya itu. Tapi tetap membandel. “Saya pernah tanya berapa tarip sewakan kamar itu, kata dia (Yohana) hanya minta Rp20 ribu sampai Rp25 ribu dan orang yang datang banyak, baik dari pasar Prabumulih maupun dari tempat lain,” Kata Agusman.
Ketua RT ini juga tak menapik kalau di wilayahnya terkenal ‘bedeng seng’ sebagai tempat mesum. Tapi sudah banyak dibongkardan hanya tinggal satu bangunan lagi.
“Dulu bukan tempat esek-esek, tapi karena banyak preman datang maksa, lalu dijadikan bilik asmara. Saya berharap pembongkaran ini membuat istilah ‘bedeng seng’ yang terkenal itu berakhir.” ungkapnya.
Hal hampir senada disampaikan Ketua RW 04 Gunung Ibul Barat, H Hasibuan, keberadaan bedeng seng ini sudah sangat meresahkan warga setempat.
“Bangunan bedeng seng ini terkenal sebagai tempat esek-esek dan tempat mabuk. Setiap hari ramai dikunjungi orang. Kita sudah sering imbau tapi masih saja, kita bersyukur ditemani Bhabinsa pak Karimun dan Bhabinkamtibmas pak Wahyu akhirnya membongkar bedeng ini,” pujinya.
Lurah Kelurahan Gunung Ibul Barat, Joko Arif didampingi Bhabinsa, Serda Karimun dan Bhabinkamtibmas membenarkan, pihaknya telah melakukan pembongkaran paksa bedeng seng tersebut, karena banyak laporan warga yang resah.
“Di bedeng seng ini selalu ramai tempat minum miras, prostitusi dan mungkin juga narkoba. Kami berharap, pembongkaran ini rumah menjadi bedeng seng terakhir di wilayahnya. Dan citra tempat prostitusi hilang,” Ucap Joko. (Jun)