JOMBANG, NusantaraPosOnline,Com-Dalam rangka mendukung pertanian dan pengolahan kopi di Kabupaten Jombang, anggota komisi IV DPR RI dari partai PPP, Hj Ema Umiyyatul Chusnah ST, MMPd atau Ning Ema, mengelar acara ngobrol santai bersama para petani di wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Acara ngobrol santai ini di laksanakan diPuncak Cafe yang berlokasi di Desa/Kecamatan Wonosalam Jombang, Pada Senin siang (27/12). Diikuti sejumlah petani diwilayah setempat, diantaranya Gapoktan serta Poktan, Perwakilan petani kopi, petani cengkeh, petani porang, petani durian, petani kakau, peternak, petani milinial dan lain-lain.
Kegiatan ini juga dihadiri pejabat dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Wonosalam, BPP (Badan Penyuluh Pertanian ) Korwil PPL Wonosalam, Kepala Desa Wonosalam.

Disamping acara gobrol santai, anggota komisi IV DPR RI Hj Ema Umiyyatul Chusnah juga memberikan bantuan dua alat pengolahan hasil kopi kepada dua Poktan, yakni Poktan Sumbergogor desa Wonosalam, dan Poktan ‘Banyon’ desa Carangwulung kecamatan Wonosalam. Masing-masing poktan ini mendapat bantuan satu unit mesin pengolahan hasil kopi.
Camat Wonosalam Haris Aminuddin, dalam sambutanya mengawali sambutanya dengan mengucapkan : Selamat datang kepada anggota komisi IV DPR RI Ning Ema yang telah datang dibumi Kecamatan Wonosalam dan memberikan perhatian kepada petani di Kecamatan Wonosalam.
“Terkait kondisi di wilayah kecamatan Wonosalam ini Alhamdulillah secara diatas kertas banyak prestasi, tetapi masih perlu dukungan pemerintah terutama berkaitan dengan peningkatan sumberdaya petani. Melalui kegiatan ngobrol santai dan pemberian bantuan mesin pengolahan hasil kopi yang diadakan oleh Ning Ema, hal ini sangatlah baik karena bisa meningkatkan wawasan petani dan bisa meningkatkan produktivitas petani agar lebih tinggi lagi.” Kata Camat Haris.
Menurut Haris kegiatan hari ini sangat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para petani di Kecamatan Wonosalam.

“Atas nama Pemerintahan Kecamatan Wonosalam, dan petani Wonosalam, kami mengucapkan terima kepada Ning Ema, yang telah menyelengarakan kegiatan ngobrol santai ini dan memberikan bantuan mesin pengolah hasil kopi. Semoga kedepan bantuan ini bisa dikelolah dengan baik olen petani, dan bisa meningkatkan produktifitas petani.” Ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang, yang diwakili sekertaris Disperta Jombang Ahmad Yusuf, dalam sambutanya ia juga mengucapkan terima kasih kepada Ning Ema, yang telah mengadakan kegiatan ngobrol santai dan memberikan bantuan mesin pengolah hasil kopi kepada petani kopi di Kecamatan Wonosalam.
“Ini adalah bentuk keperdulian dan suatu dukungan Ning Ema, terhadap kemajuan disektor pertanian di kabupaten Jombang khusunya pertanian kopi di Kecamatan Wonosalam. Melalui kegiatan ini petani bisa bertambah wawasan, sekaligus bisa menjadi kegiatan sambung rasa antara petani dengan anggota komisi IV DPR RI, karena petani bisa menyampaikan secara langsung kesulitan-kesulitan yang dialami petani, misalnya masalah pupuk, pengolahan, dan pemasaran hasil panen kopi dan lain-lain.” Ungkap Yusuf.

Yusuf menambahkan, pihaknya sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan ini, dan memberikan apresiasi kepada anggota komisi IV DPR RI. Ungkapnya.
Sementara itu Ning Ema dalam sambutanya menuturkan, alat pengolah kopi yang ia salurkan untuk Poktan Sumbergogor dan Poktan ‘Banyon’ di Kecamatan Wonosalam tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan RI)
“Saya berharap, bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pengembangan produksi kopi di desa masing-masing. Karena bantuan mesin tehnologi pertanian ini diberikan untuk meningkatkan produktivitas petani khusunya petani kopi.” ungkap Ning Ema.
Dalam kesempatan tersebut, politisi PPP ini juga menyampaikan beberapa hal, di antaranya yakni : pertama ia harapannya agar para petani setempat mengembangkan peternakan sapi. Karena potensi pakan ternak di daerah ini melimpah.
Kedua Ning Ema juga berkomitmen akan memberikan bantuan sejumlah sapi perah pada tahun 2022 mendatang agar bisa dikelola secara berkelompok dan hasilnya juga bisa untuk pengembangan pertanian kopi yang ada.

“Kopi sudah ada di sini, tentunya budidaya komoditas ini perlu ditingkatkan lagi. Peran PPL dari dinas pertanian sangat diperlukan untuk mendampingi petani,” tandasnya.
“Jika nantinya sudah ada peternakan sapi di desa ini, hasil susunya bisa dikolaborasikan dengan hasil pertanian kopi. Bisa dijual kopi susu yang baik kopi maupun susunya dari desa ini,” Ungkapnya.
Selain itu, Ning Ema mendorong agar para petani yang tergabung di dalam Poktan dan Gapoktan bisa memanfaatkan fasilitas dari pemerintah berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani.
Menurut Ning Ema, petani tidak perlu bingung dalam hal permodalan maupun biaya tunda jual hasil panennya. Mengingat, di waktu-waktu tertentu, petani terpaksa menjual hasil panen kopi, kakau, maupun yang lainnya pada saat harga di pasaran murah, karena petani sedang membutuhkan biaya untuk berproduksi dan untuk biaya hidup.
“Jadi Poktan dan Gapoktan bisa memanfaatkan fasilitas dari pemerintah berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani.” Ujar Ning Ema. (Ris/Snt)