Membongkar Kasak-Kusuk Lelang Jabatan Sekda, Bupati Hari Ini Resmi Lantik Sekda Jombang

Pelantikan Achmad Jazuli sebagai pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Kamis (25/10/2018).

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Setelah kasak-kusuk Bupati Jombang Mundjidah Wahab, resmi melantik Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Mojokerto, Akhmad Jazuli, dilantik sebagai Sekretaris Daerah Jombang. Pelantikan dilakukan di Pendopo Kabupaten Jombang pada Kamis (25/10/2018) pukul 09.00 WIB.

Achmad Jazuli dilantik sebagai Sekda Kabupaten Jombang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor : 188.4.45/222/415.41/2018 tentang Pengangkatan PNS dalam jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris daerah Kabupaten Jombang.

Menurut salah seorang kepala Dinas dilingkungan Pemkab Jombang, yang keberatan disebutkan namanya, ia menyebutkan sejak awal Achmad Jazuli, mendaftarkan diri di Panitia tim seleksi (Pansel) lelang Jabatan Sekda, Jombang, sejumlah kalangan sudah memprediksi bahwa Achmad Jazuli, yang akan dipilih menjadi Sekda kab Jombang. Sehingga banyak pejabat eselon II Kabupaten Jombang, yang sebetulnya memenuhi syarat tapi mereka tidak mau ikut mendaftarkan diri di Pansel.

“Buat apa mereka ikut mendaftar, hanya buang-buang tenaga, kalau tidak punya akses ke Bupati, meski memiliki hasil nilai tes tertinggi, tetap tidak akan Jadi Sekda. Hari ini terbukti dengan jelas dari tiga nama yang diajukan ke Bupati yang dipilih tetap sesuai selera politik Bupati.” Ujarnya.

Ia menambahkan, tiga nama yang diajukan tersebut, yang memperoleh nilai tes tertinggi yaitu Drs, Eksan Gunajati, MSi (Kepala Bappeda Jombang) urutan dua Achmad Jazuli  (kepala dinas Kominfo Kab Mojokerto), dan urutan ketiga yaitu Ir Heru Widjajanto, MSi (Kepala Dinas tenaga kerja Kab Jombang).

“Nilai hasil tes Achmad Jazuli, ada diperingkat dua, tapi karena selera politik Bupati memilih Achmad Jazuli. Akhirnya Achmad Jazuli yang dipilih.” Tegas sang kepala dinas saat ditemui, usai menghadiri pelantikan Achmad Jazuli sebagai Sekda Jombang,  Kamis (25/10/2018).

Lelang Jabatan Sekda Jombang Sepi Peminat

Prediksi atau Isu bakal sepinya sejumlah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pejabat eselon II Kabupaten Jombang, yang mengikuti lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang sudah terbukti.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Pansel Lelang Jabatan Sekda, Jombang mulai membuka pendaftaran pertama pada tanggal 10 sampai dengan 24 Agustus 2018. Pada proses pengumuman tahap awal tersebut sudah ada 3 orang pendaftar. Tiga orang pendaftar, yaitu :

  1. Ir Heru Widjajanto, MSi, Kepala Dinas tenaga kerja kabupaten Jombang.
  2. Ahkmad Zajuli kepala dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto
  3. Agus dari Dinas Perizinan Pemkab Mojokerto

Selanjutnya karena pendaftaran tahap awal hanya ada tiga orang pendaftar, lalu Pansel, memperpanjang lagi waktu pendaftaran selama 7 hari, yaitu ada lima orang pendaftar, yaitu :

  1. Ir Heru Widjajanto, MSi, Kepala Dinas tenaga kerja kabupaten Jombang,
  2. Ir, Jufri, MSi, kepala dinas peternakan Kabupaten Jombang,
  3. Drs, Eksan Gunajati, MSi, kepala Bappeda Kabupaten Jombang. Dan
  4. Ahkmad Zajuli (Kepala dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto).
  5. Agus dari Dinas Perizinan Pemkab Mojokerto

Setelah dilakukan seleksi adminstrasi, selanjutnya muncul pengumuman yang dinyatakan lolos administrasi ada tiga orang yaitu :

  1. Ir Heru Widjajanto, MSi,
  2. Ir Jufri, MSi
  3. Drs, Eksan Gunajati, MSi

Sementara dua orang pendaftar dari Mojokerto, yaitu Ahkmad Zajuli, dan Agus, dinyatakan tidak lolos seleksi adminstrasi.

Karena Ahkmad Zajuli calon dari mojokerto tidak lolos, lantaran kurang persyaratan administrasi. Maka Pansel lelang jabatan Sekda, Melakukan perpanjangan lagi waktu pendaftaran selama 7 hari, dan pada akhirnya Pansel mengumumkan lagi hasil nya ada 4 pendaftar yang dinyatakan lolos administrasi, yaitu :

  1. Ir Heru Widjajanto, MSi, Kepala Dinas tenaga kerja kabupaten Jombang,
  2. Ir, Jufri, MSi, kepala dinas peternakan Kabupaten Jombang,
  3. Drs, Eksan Gunajati, MSi, kepala Bappeda Kabupaten Jombang. Dan
  4. Ahkmad Zajuli kepala dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto. SHP
Pengumuman hasil seleksi lelang jabatan Sekda Kab Jombang, setelah dua kali perpanjangaan waktu pendaftaran Akhmad Jazuli baru dinyatakan lulus, seleksi atmistrasi.

Dari empat pendaftar yang lolos persyaratan administrasi tersebut kemudian dilanjutkan proses assessment test. Namun pada saat assessment test hanya diikuti 3 orang pendaftar, yaitu Ir Heru Widjajanto; Eksan Gunajati; Ahkmad Zajuli, sedangkan Ir Jufri, tidak hadir pada saat test tersebut. Dari beberapa tahanap tes yang sudah dilalui, hasilnya adalah : Eksan Gunajati memperoleh nilai tertinggi, pada urutan kedua adalah Ahkmad Zajuli, dan urutan ketiga Ir Heru Widjajanto.

Tiga nama tersebut yaitu : Ir Heru Widjajanto; Eksan Gunajati; dan Ahkmad Zajuli. Selanjutnya diajukan ke Bupati Jombang, untuk dipilih salah satu. Dari tiga nama tersebut yang dipilih Bupati Jombang, untuk menjabat Sekda adalah Ahkmad Zajuli. Hari Kamis (25/10/2018), Ahkmad Zajuli resmi dilantik menjadi Sekda Kab Jombang.

Menurut BM salah seorang PNS dilingkungan Pemkab Jombang, sebetulnya banyak pejabat eselon II dilingkungan Pemkab Jombang, yang sudah memenuhi syarat untuk mendaftar. Tapi mereka tidak mau ikut mendaftar, karena bukan rahasia umum lagi, sebetulnya lelang jabatan itu cuma formalitas saja.  Tapi pengantenya sudah ada. Jadi percuma mendaftar.

Tergambar dengan jelas ada indikasi kecurangan, misalnya saat pendaftaran dibuka dari tanggal 10 – 24 Agustus ada 3 pendaftar. Lalu pendaftaran diperpanjang 7 hari, saat perpanjangan waktu pendaftaran selama 7 hari sebetulnya sudah ada ada lima pendaftar.

Dari lima pendaftar tiga pendaftar dinyatakan lolos, padahal itu sudah  bisa dilanjutkan ketahapan tes berikutnya, karena seleksi administrasi sudah termasuk bagian tahapan seleksi, bagi pendaftar yang tidak lolos harus dicoret dari pencalonan, dan tiga orang yang lolos harus dilanjutkan ketahapan tes berikutnya. Tapi malah Pansel memperpanjang lagi batas pendaftaran selama 7 hari.

“Saya curiga Pansel, sengaja ingin memuluskan Ahkmad Zajuli, untuk menuju jabatan Sekda Jombang. Dan Setahu saya dari tiga calon  dari Jombang ada, yang ikut mendaftar atas perintah pimpinannya. Bukan keinginan diri sendiri, ada calon bagongan.” Kata BM.

BM, menambahkan lelang jabatan ini memanas, sekarang ini ada perkembangan baru, salah satu dari pendaftar lelang jabatan Sekda ini, suadah ada yang menebar ancaman, yang intinya, “Kalau yang jadi Sekda nanti orang diluar Jombang, maka ia akan membuka borok-borok Pemkab Jombang.” lebih kurang begitu ancamannya.  ujar BM.

Jadi pada lelang jabatan Sekda Jombang, ini hanya 3 orang dari Jombang, yang ikut mendaftar, ini menunjukan kurangnya minat PNS untuk ikut, dan dari tiga orang tersebut ada yang mengundurkan diri, ada juga yang mengaku mendaftar karena diperintah pimpinan. Lalu apa yang bisa diharapakan dari Lelang Jabatan ini untuk membangun Jombang lebih baik.

Ada Masalah Serius, Bupati Harus Intropeksi Diri !!

Koordinator Lsm Rakyat Anti Korupsi, Safri Nawawi, sudah awal memprediksi atau menduga sebelumnya peserta lelang jabatan Sekda tidak sesuai dengan harapan yang ada. Sekda akan dipilih sesuai selera politik Bupati selaku penguasa.

Pelantikan Achmad Jazuli sebagai pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Kamis (25/10/2018).

Padahal dilingkungan kabupaten Jombang sudah banyak pejabat eselon II yang sudah memenuhi syarat, untuk ikut daftar. Dan kami sangat menyayangkan kurangnya minat pejabat di Kabupaten Jombang  untuk mengikuti seleksi lelang jabatan Sekda yang kosong setelah ditinggalkan Ita tri wibawati, karena mengundurkan diri dengan alasan ingin berkonsentrasi mengurus keluarga.

“Fenomena ini, Jelas ada permasalahan serius dalam mencari kader atau ASN terbaik di Kabupaten Jombang, yang bakal duduk menjadi Sekda atau orang pertama di jajaran ASN Jombang.”

Seharusnya ini harus menjadi bahan intropeksi buat Bupati Jombang dan wakil Bupati Jombang, untuk mencari pegawai profesional dan memahami permasalahan serta persoalan di Kabupaten Jombang. Bukan mengedepankan selera Politik.

Sebetulnya banyak kader atau calon pejabat yang dapat menduduki jabatan Sekda tuturnya namun mereka kelihatannya enggan ikut lelang karena mungkin sudah tahu siapa yang bakal duduk atau menjadi Sekda baru sehingga percuma ikut seleksi lelang jabatan. (Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!