TRENGGALEK, NusantaraPosOnline.Com-Ratusan kapal nelayan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kesulitan melaut, karena kesulitan mendapatkan BBM jenis solar dan peraturan yang dinilai memberatkan nelayan.
Hal ini membuat mereka resah karena kelangkaan solar terjadi di Ditengah perekonomian mereka yang serba sulit, harga kebutuhan pokok terus naik.
“Negara ini betul-betul sudah kacau, jaman dulu nelayan sangat mudah sekali untuk membeli BBM jenis solar untuk melaut. Sekarang ini, kita ada uang buat beli Solat, tapi solarnya yang sulit didapat, karena sering terjadi kelangkaan di mana-mana, termasuk di Kabupaten Trenggalek.” Kata Bahudin salah seorang nelayan, saat ditemui di Pelabuhan Penangkapan Ikan (PPI) di Desa Prigi kecamatan Watu limo, kabupaten Trenggalek. Selasa (3/8/2022).
Menurut Bahudin, sudah sekitar 10 hari belakangan ini, di PPI watulimo tidak ada jualan BBM jenis solar, sehingga ratusan nelayan terpaksa berhenti melaut.
“Ini teman-teman saya (sambil menunjuk rekan-rekanya sesama nelayan) sudah 10 hari tidak bisa melaut karena tidak ada solar. Dipelabuhan jualan solar kosong. Hal ini sangat membuat nelayan resah, karena tidak ada penghasilan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.” Ujarnya.
Kalau tidak melaut, Sambung Bahudin, kami mau dapat uang dari mana. Sementara anak dan istri kami dirumah butuh makan. Yang lebih parah lagi, sekarang semua harga bahan pokok, semuanya naik. Sementara penghasilan nelayan semakin berkurang atau sulit, lantaran sering tidak melaut akibat solar sering langka.
“Dan yang lebih parah lagi, sekitar 2 tahun belakangan ini pembelian solar juga dibatasi maksimal 300 liter. Padahal, untuk satu kali melaut membutuhkan Solar sekitar 500 liter. Jadi aturan pembatasan pembelian solar ini sangat mengsengsarakan nelayan.” Ujarnya. (Skd)
