JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memastikan isu soal 7 kontainer berisi
Surat Suara sudah dicoblos merupakan berita bohong (Hoax).
Ketua KPU Arief Budiman menegaskan bahwa KPU telah melakukan klarifikasi soal
rangkaian isu bohong yang beredar mulai dari adanya 7 kontainer dari China
dikabarkan masing-masing kontainer nerisi 10 juta surat suara yang sudah
dicoblos dan disampaikan juga sudah disita oleh KPU, kemudian juga temuan
pertama oleh salah satu marinir dari TNI AL.
“Semua itu bohong, Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea
CUkai berita soal 7 kontainer itu tidak benar. dan tidak ada juga kabar TNI AL
yang melihat dan menemukan hal itu, dan tidak ada juga KPU telah menyita
kontainer tersebut. Semua berita itu bohong atau Hoax,” Tegas Arif Budiman
(2/1/2019) di Kantor Bea Cukai Jakarta.
Agar tidak terjadi fitnah, Arif meminta aparat
kepolisian untuk mengusut tuntas, siapa dalang, pembuat dan yang merekayasa
serta menyebarkan berita bohong tersebut.
“Saya ingin menyampaikan, pihak kepolisian untuk melacak dan mencari siapa
yang menyebarkan dan membuat rekaman suara serta menulis berita bohong
tersebut. Orang-orang jahat yang mengganggu pemilu kita yang mendelegitimasi
penyelenggara pemilu harus ditangkap, kami akan lawan itu,” tegasnya.
“KPU telah melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap berita
bohong tersebut. Kami sangat berharap pelakunya segera bisa ditangkap. Kita
sudah laporkan ke cybercrime Mabes Polri minta diusut siapa yang dalang yang menyebarkan
berita ini itu harus ditangkap,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Komisioner Bawaslu Mochammad Afiffudin yang
turut serta turun ke lapangan, mengecam keras pelaku dan pembuat isu serta
berita bohong tersebut. “Soal isu 7 kontainer yang sudah kita cek tidak
benar adanya,” tegasnya dalam kesempatan yan sama.
Menurutnya, ini momen penting bagi penyelenggara pemilu untuk melawan dan
mengklairfikasi berita bohong dengan sama-sama mengusut tuntas para pelaku yang
sudah membuat keresahan di masyarakat.
Sementara itu menurut Komisioner KPU Hasyim Asy’ari menyatakan kepastian
informasi itu kabar nihil (hoax) karena KPU belum melakukan proses pencetakan
surat suara. Bahkan masih dalam proses lelang, belum pada tahap dicetak.
“KPU belum nyetak surat suara, kalau sudah ada yang dicetak, surat suaranya
siapa,” ucapnya.
Dia menghimbau kepada masyarakat siapa pun yang menemukan pelanggaran pemilu untuk menempuh langkah sesuai aturan. Misalnya dengan membuat laporan ke Bawaslu atau kepolisian. Sebelumnya, informasi terkait surat suara yang telah dicoblos berasal dari cuitan Andi Arief dalam akun twitternya “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar.”
Andi memuat cuitan di akun Twitter resminya @AndiArief_ pada Rabu, (2/1/2018) pukul 20.05 WIB. Tak lama cuitan itu beredar, saat ini cuityna tersebut sudah dihapus. (bd)