Investigasi

Lsm Arak Desak KPK Turun Selidiki Proyek Penangulangan Banjir Kali Gunting

×

Lsm Arak Desak KPK Turun Selidiki Proyek Penangulangan Banjir Kali Gunting

Sebarkan artikel ini

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com- Proyek pengendalian banjir kali Gunting, yang dibiayai dari APBN  sebesar Rp 136.989.846.000,  milik kantor Balai besar wilayah Sungai (BBWS) Brantas,  terus menjadi sorotan Lsm Aliansi rakyat anti korupsi (Lsm Arak) Jawa timur.

Pasalnya proyek yang berada dibawah pengawasan dan pengawalan Tim Pengawalan , Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pemerintah Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Jawa timur tersebut ditengarai terjadi praktek penyimpangan, yang terkesan dibiarkan begitu saja oleh TP4D dan BBWS Brantas.

“Kami temukan adanya praktek penyimpangan pada proyek tersebut, yaitu adanya pengurangan spesifikasi pekerjaan parapet, cara pengerjaan proyekpun juga tidak sesuai dengan ketentuan teknis. Kami sudah teriak-teriak di media cetak, mauapun media online, tapi tidak digubris oleh  TP4D dan BBWS Brantas. Oleh karena itu kami meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan melakukan penyelidikan, kasus ini.” Kata Safri Nawawi, kordinator Lsm Aliansi rakyat anti korupsi (Lsm Arak). Minggu (14/10/2018).

Safri memaparkan, temuan kami dilapangan pada pekerjaan pembuatan tanggul (Parapet)  yang ada di sepanjang Daerah aliran sungai (DAS)  kali Gunting, pada saat pengerjaan tersebut ada pengurangan bahan material semen yang dilakukan oleh PT Tirta restu ayunda (PT TRA).

Dari temuan dilapangan setiap 12 meter (per 12 meter) Parapet, yang tingginya 100 Cm, diduga ada pencurian atau pengurangan 12 Zak semen kemasan 40 Kg. Sedangkan parapet yang tingginya 150 Cm, ada pengurangan sekitar 16 zak semen kemasan 40 Kg, dan untuk parapet yang tingginya 200 Cm, ada dugaan pengurangan sekitar 22 zak semen kemasan 40 Kg. Jadi tinggal dihitung, berapa panjang dan ketinggian Parapet yang dibangun. Semakin panjang dan tinggi parapet yang dibangun, semakin banyak pengurangan campuran semen. Pengurangan semen pasti akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu beton Parapet.

“Seharusnya parapet tersebut mengunakan bahan adonan semen dengan mutu beton K-175, tapi kalau semenya dikurangi jelas mutu beton berkurang. Yang lebih parah lagi metode pengerjaan parapet, yang seharusnya saat pengecoran berlangsung harus dilakukan pemadatan campuran beton dengan Vibrator hingga pengecoran selesai. Tapi kenyataannya pemadatan cor cuma mengunakan potongan-potongan bambu. Jadi sudah campuran semenya dicuri pengerjaan juga asal-asalan.”  Tegas Safri.

Safri negaskan, sebetunya jika Aparat penegak hukum di Jatim mau mengusut kasus ini sangat mudah sekali, tidak perlu dilakukan tes lab, secara kasap mata  sudah kelihatan  kualitas parapet sangat buruk, bentuk parapet tersebut, banyak yang bengkok-bengkok, kayak ular. Permukaan Beton Parapet, banyak yang berlubang mirip sarang semut, rontok, dan banyak yang pretel. Hal tersebut, disebabkan karena buruknya mutu atau kualitas beton Parapet, dan pemadatan beton yang tidak sesuai standar dalam kontrak.

“Jadi pemerintah atau rakyat ditipu oleh kontraktor rekanan BBWS Brantas tersebut. Purmukaan beton parapet yang berlubang-lubang mirip sangkar semut, permukaan beton yang rontok dan pretel oleh kontraktor agar parapet terlihat mulus ditutupi dengan plester.” Kata Safri.

Kami bisa jamin kalau dilakukan tes lab, dipastikan mutu beton parapet proyek  Rp 136, 898 milyar ini, banyak sekali bangunan parapet yang sangat jauh dari mutu beton K-175. Oleh Karena itu, kami minta KPK turun tangan, untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

Tak hanya itu, safri juga menilai Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) proyek ini juga dinilai ngawur dan cacat hukum. Karena proyek sudah hampir selesai baru BBWS Brantas  pada APBN 2017 menganggarkan untuk AMDAL sebesar Rp  836.860.000

“Proyek pengendalian banjir kali gunting mulai dikerjakan pada akhir 2015, selanjutnya pada bulan Mei 2017 pekerjaan sudah hampir selesai. BBWS baru melakukan kajian AMDAL  tahun 2017,  Jadi sangat aneh proyek ratusan milyar, rencana usaha dan/atau kegiatan sudah ditetapkan, sudah dilelang pembangunannyapun hampir selesai, sementara kelayakan lingkungannya baru dibuat tahun 2017 akhir. Ini menunjukan kinerja BBWS Brantas  Betul-betul ngawur.  Mengabaikan aturan yang ada.” Ucap Safri.

Jadi AMDAL proyek penangulangan banjir Kali Gunting, yang dibiayai dari  APBN 2017 sebesar Rp 836.860.000 hanya formalitas saja. Kami sangat menyayangkan hal ini, apalagi proyek yang dibiayai dari APBN ratusan milyar ini dibawah pengawalan dan pengawasan TP4D Kejati Jatim.

Menurut salah seorang mantan mandor proyek penagulangan banjir kali Gunting, yang keberatan disebutkan namanya, ia mengatakan saya termasuk mandor yang ikut terlibat langsung mengerjakan proyek parapet tersebut.  Memang benar ada pengurangan campuran semen. Dan saya dan tukang yang ada dilapangan siap untuk dimintai keterangan, oleh penegak hukum.

“Tugas saya adalah pemborong kerja, jadi saya menyiapkan tenaga kerja. Sedangkan material bangunan seperti besi beton, semen, pasir, batu koral semua sudah disiapkan oleh PT Tirta restu ayunda (PT TRA). Kami tinggal mengerjakan saja.” Ujar sumber NusantaraPosOnline.Com.

Nah pada saat PT TRA mengirim material semen kelapangan, itu ada pengurangan yang dilakukan oleh PT TRA. Tugas kami hanya mengerjakan, meski jatah semen dikurangi oleh PT TRA tetap kami kerjakan meski taksesuai sfesifikasi, karena posisi saya dan tukang, bekerja kepada PT TRA jadi harus manut (nurut).

“Karena saya, dan tukang yang saya bawa bekerja pada PT TRA selaku rekanan BBWS Brantas, ya kami manut (menuruti) saja, kami kerjakan sesuai dengan material yang dikirim dilapangan.  Untuk membuktikan kecurangan PT TRA ini sangat gampang, tidak perlu mendatangkan atau memeriksa saya dan tukang. Lakukan saja tes laboratorium nanti ini pasti terjawab. Namun demikian saya kalau mau diperiksa penegak hukum saya juga bersedia.” Kata sang mandor.

Sebetulnya bukan hanya penyimpangan pada pengerjaan parapet, tapi masih ada penyimpangan lainya juga ada, tapi tinggal penegak hukum ada kemauan atau tidak mengusut kasus ini. Ucapnya.

Dari pantauan terakhir dilapangan bangunan parapet yang terbuat dari beton cor tersebut, baru sekitar tiga bulan selesai dibangun sudab ada yang rusak atau amblas.

Sebagai informasi, proyek pengendalian banjir kali Gunting, adalah milik kantor BBWS Berantas. Lokasi pekerjan di Kali gunting, yang tersebar di tiga kecamatan, di Kabupaten Jombang, yaitu Kecamatan Mojowarno, Mojoagung, dan Sumobito, Jombang. Proyek ini dibiayai dari APBN 2016 dan 2017 sebesar Rp 136.989.846.000. dengan perincian dana pembangunan sebagai berikut :

  1. Proyek pengendalian Banjir Kali Gunting Kab. Jombang, pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 003.759.000, dimenangkan oleh PT. Brantas Abipraya (Persero), Jo PT Tirta restu ayunda, dengan nilai kontrak Rp 124.165.315.000 (mendekati HPS) sumberdana APBN 2016. Waktu pelaksanaan 720 hari (2016 – 2018). Batas akhir pengerjaan pada yaitu 27 Agustus 2018.
  2. Supervisi Pengendalian Banjir Kali Gunting Kab. Jombang, pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 149.227.000 dimenangkan oleh PT. Indra Karya (Persero) Divisi Engineering I, dengan nilai kontrak Rp 4.890.274.000. sumberdana APBN 2016.
  3. AMDAL Pengendalian Banjir Kali Gunting Kab. Jombang, pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 860.0000 dimenangkan oleh PT. Arthayu Rali Perdana, dengan nilai kontrak Rp 778.360.000. sumberdana APBN 2017.

Jadi total anggaran APBN 2016 dan 2017 untuk pembiayaan proyek tersebut semuanya Rp 136.989.846.000 sunguh jumlah yang pantastis, dan mengiurkan untuk dijadikan bancaan. (rin)

Berikut ini sedikit contoh permukaan beton Parapet, proyek yang berada dibawah pengamanan dan pengawalan TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa timur :

ASAL-ASALAN : Nampak pekerja dari PT Tirta restu ayunda, sedang melakukan pemadatan cor parapet, mengunakan potongan bambu.

TRANSPARAN YANG ANEH : Saking kreatifnya dan transparan rekanan BBWS Brntas, dalam membuat papan nama proyek. Mencantumkan TP4D Kejati Jatim. Tapi sayang rekanan tidak transparan mencantumkan tanggal mulai pengerjaan dan tanggal akhir pengerjaan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!