Investigasi

Oknum BBWS Brantas, Tarik Pungli Kepekerja Proyek Kali Gunting

×

Oknum BBWS Brantas, Tarik Pungli Kepekerja Proyek Kali Gunting

Sebarkan artikel ini

JOMBANG (NusantaraPosOnline.Com)-Sejumlah mandor yang mengerjakan proyek proyek pengendalian banjir kali Gunting, milik Balai besar wilayah sungai Brantas (BBWS Brantas) yang dibiayai dari APBN 2016 sebesar Rp 130.003. 759.000, mengeluhkan ulah oknum pegawai BBWS Brantas. Pasalnya para mandor proyek tesebut selalu dimintai uang pungli.

Adapun oknum pengawas dari BBWS Brantas tersebut berinisial BND, yang bertugas sebagai pengawas pada proyek proyek pengendalian banjir kali Gunting.

Menurut salah seorang mandor, yang keberatan disebutkan namanya, yang memenangkan proyek pengendalian banjir kali Gunting, adalah PT Brantas abipraya (PT BA). Selanjutnya posisi saya adalah subkontrak, yaitu memborong tenaga kerja. Atau yang mengerjakan dilapangan ada saya dan tukang-tukang yang saya bawa.

Prosentase pembayaran upah kerja saya selaku pemborong kerja, saya dibayar oleh PT BA sebesar Rp 60 ribu, per M2. Uang tersebut Rp 45 ribu, untuk bayaran tukang dilapangan, dan Rp 15 ribu, untuk bayaran saya selaku mandor. Nah setiap saya menerima pembayaran dari PT BA. Saya dimintai uang oleh BND oknum pengawas dari kantor BBWS Brantas. Besarnya uang pungutan dari BND tersebut minimal Rp 3 ribu, per M2, bahkan sampai Rp 5 ribu per M2.

“Setiap pekerjaan kami yang sudah selesai, dilakukan opnam, atau diperiksa dan hitung, oleh PT BA. Saya baru dibayar oleh PT BA. Setiap terima bayaran dari PT BA saya harus setor ke BND minimal Rp 3ribu – Rp 5 ribu, per M2. Jadi semakin banyak pekerjaan bronjong batu, yang kami kerjakan, semakin banyak pula uang Pungli, yang harus saya bayar ke BND. Kalau tidak mau bayar pungli nanti pekerjaan saya takut direcoki, atau takut tidak boleh kerja lagi” Kata sang mandor.

Bukan hanya kelakuan BND oknum pengawas dari BBWS Brantas,  yang buat pusing saya dan para mandor lainya. Tapi kelakuan oknum pengawas dari PT Indra karya (persero) ber inisial PR, juga bikin kami jengkel. Karena PR ini juga menitipkan tenaga kerja ke saya dan mandor lainya.

“Jadi ini aneh PR inikan adalah wakil dari PT IK Persero, selaku konsultan pengawas. Jadi aneh PR ini seharusnya mengawasi pekerjaan malah ia titip tenaga kerja ke mandor. Jadi yang bekerja dilapangan banyak tenaga kerja titipan dari PR. Jadi ini tidak profesional sama sekali.” Tambah Sang mandor yang keberatan disebutkan namanya.

Adanya pungli dari BND, adanya pekerja titipan dari PR, ini jelas akan mempengaruhi kinerja dilapangan.

Dari pantauan NusantaraPosOnline.Com, proyek diemenangkan oleh PT Brantas abipraya (PT BA), dengan nilai kontrak Rp 124.165.315.000,  lalu pekerjaan tersebut dikerjakan oleh dua perusahaan. Yaitu PT BA dan PT Tirta restu ayunda (PT TRA). Dengan pembagian 60 persen dikerjakan PT BA, dan yang 40 persen dikerjakan PT TRA.

Untuk tenaga kerja dilapangan PT BA, dan PT TRA, disubkontrakan lagi kepada mandor, para mandor inilah yang memborong kerjaan dilapangan. Dengan membawahi para pekerja lapangan. Para mandor (pemborong kerja) yang menjadi korban pungli oleh BND.

Terkait hal tersebut Kepala proyek dari PT BA, Bagus M, di konfermasi lewat pesan singkat HhatsApp, ia menjelaskan Coba akan saya cross chek dulu, dilapangan, apa betul seperti itu, jawab nya singkat. Jumat (9/6/2017).

Kepala kantor BBWS Brantas, Ir. Moh. Amir Hamzah, MT, dimintai kofermasi via ponselnya tidak ada jawaban. (Rin/yan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!