Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Peristiwa

Pasutri Di Blitar Ditemukan Tewas Gantung Diri

×

Pasutri Di Blitar Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
TEWAS : Jenazah Pasutri, Meseno (52) dan Siti Nafiah (51), yang tewas gantung diri. Jumat (31/3/2017) pagi

BLITAR (NusantaraPosOnline.Com) – Keheningan warga desa Slemanan, Kec Udanawu Kabupate Blitar, Jawa timur, mendadak digegerkan dengan aksi nekat sepasang suami istri (Pasutri) yang mengakhiri hidup dengan gantung diri di atas aliran sungai, secara berdampingan. Jumat (31/3/2017).

Keduanya ditemukan berjejer tergantung pada seutas tali tambang warna biru yang diikat di pohon. Pasutri warga Dusun Wonorejo Rt 04 Rw 02, Ds Slemanan, Kec Udanawu itu yakni, Meseno (52) dan Siti Nafiah (51).

Informasi yang dihimpun dilapangan, menyebutkan pasangan yang sudah menikah 25 tahun itu ditemukan pertama kali oleh warga, Muriyah (50) tetangga korban, sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (31/3/2017).

“Wamtu masih pagi saya hendak berangkat memetik cabai di sawah. Lha pas mau menyeberang sungai saya melihat tubuh Pak Seno dan istrinya tergantung berjejer di pohon. Saya takut langsung teriak-teriak manggil Agus, mantunya itu,” Kata Muriyah kepada wartawan di lokasi kejadian.

TEWAS : Jenazah Pasutri, Meseno (52) dan Siti Nafiah (51), yang tewas gantung diri. Diangkut ke Kamar Mayat RS Mardi Waluyo. Jumat (31/3/2017) pagi.

Mendengar kabar tersebut, Agus Saifudin (37), menantunya lari begitu mendengar teriakan Muriyah yang lokasinya tidak jauh dari rumah.

“Saya lihat mereka masing-masing tergantung pada tali tambang berwarna biru. Setelah saya amati, ternyata memang benar mertua saya,” jelas Agus.

Warga langsung melaporkan penemuan itu ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi, dengan mendatangi lokasi.

Kasatreskrim Polresta Blitar, AKP Heri Sugiono yang dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian, membenarkan kejadian ini. Polisi telah melakukan olah TKP, dan memeriksa sejumlah saksi.

“Jadi memang ada pasangan suami-istri, Meseno dan Siti, yang ditemukan tewas menggantung dan telah kita evakuasi,” terang Heri, usai melakukan olah TKP, Jumat (31/3) pagi.

Heri menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif gantung diri ini.

“Dari keterangan beberapa warga termasuk anaknya, mereka sering bertengkar sebelumnya. Dua jenazah kami evakuasi ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk autopsi,” jelas Heri.

Keterangan serupa juga disampaikan anak pertama pasangan itu, Inaliyati. “Sudah hampir 10 bulan ini orang tua kami sering bertengkar. Bapak itu nuduh ibu punya lelaki simpanan, tapi kami tidak nyangka kejadiannya berakhir seperti ini,” ungkapnya.

Tiga anak hasil pernikahan pasutri tersebut tampak tak bisa menahan duka saat menemani jenazah kedua orang tuanya di RSUD Mardi Waluyo. (Sukhidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!