Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Politik

Pidato Gatot Nurmantyo Dibubarkan Polisi

×

Pidato Gatot Nurmantyo Dibubarkan Polisi

Sebarkan artikel ini
Nampak seorang yang mengaku sebagai anggota polisi (baju putih) meminta Gatot menghentikan pidatonya.

SURABAYA, NusantaraPosOnline.Com-Acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim yang sejatinya digelar di Gedung Juang 45, Surabaya, Senin (28/9) batal terlaksana. Di mana sebelum acara tersebut digelar, ratusan massa yang mengatasnamakan kelompok ‘Surabaya Adalah Kita’ menyuarakan penolakan.

Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang diagendakan hadir di Gedung Juang 45, urung terlaksana. Gatot dan petinggi KAMI Jatim pun menggelar acara ramah tamah di Gedung Jabal Nur, Jambangan Surabaya.

Sejumlah masyarakat saat melakukan aksi penolakan acara KAMI di Gedung Juang 45 Surabaya.

Di acara tersebut, Gatot diminta memberikan sambutan atau pidato di hadapan para tamu yang hadir. Namun, di tengah sambutan, ada seorang yang mengaku sebagai anggota polisi meminta Gatot menghentikan sambutannya. Tidak hanya itu, aparat tersebut juga meminta acara disudahi, mengingat massa yang sebelumnya mengggelar aksi penolakan di Gedung Juang 45, merapat ke Gedung Jabal Nur.

Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan pihaknya membubarkan acara tersebut. Trunoyudo menyatakan, izin untuk menyelenggarakan acara tersebut tidak terpenuhi. Di mana seharusnya, penyelenggara mengajukan izin, jauh sebelum digelarnya acara. Namun ini, proses pengajuan izin, baru disampaikan ke Polda Jatim dua hari menjelang digelarnya acara.

“Terkait dengan kegiatan yang sifatnya lokal pengajuan izin harus 14 hari sebelumnya. Untuk kegiatan yang sifatnya nasional harus 21 hari sebelumnya. Kita ketahui dari beberapa yang kita lihat, surat-surat administrasi itu baru diberikan 26 September atau baru 2 hari lalu,” kata Trunoyudo di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (28/9).

Trunoyudo juga beralasan, pemberhentian acara tersebut berkaitan dengan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. Karena, kata dia, Jawa Timur masuk perhatian nasional terkait penyebaran Covid-19. Pada masa pandemi Covid-19, lanjut Trunoyudo, keselamatan masyarakat adalah yang utama.

“Setiap kegiatan keramaian itu harus melalui yang namanya assesment. Untuk situasi saat ini acara secara virtual lebih validlah,” Terang Trunoyudo. (ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!