JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Jembatan di Dusun Kebondalem, Desa Kedemangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, ditutup. Penutupan dilakukan lantaran kondisi jembatan nyaris ambrol pasca ambruknya plengsengan sepanjang sekitar 15 meter, pada Selasa (28/11) malam. Akibatnya, warga terpaksa memutar jalan sejauh 2 Km.
Plengsengan tersebut merupakan tembok penahan tanah yang ada tepi aliran sungai catak banteng dan sungai pancir.
Dugaan sementara ambrolnya plengsengan tersebut akibat bagian bawah plengsengan tergerus air sungai. Selanjutnya bangunan ambrol. Ambrolnya plengsengan tersebut, membuat jembatan yang ada diatasnya juga nyaris ambrol. Disamping itu bangunan rumah warga yang ada di sekitar pinggiran kali tersebut juga terancam ambrol kesungai.
“Jembatan ini kita tutup sementara menunggu perbaikan, karena bahaya kalau dilewati. Masalah ini sudah kami laporkan ke Pemkab Jombang, tadi barusan dari pihak Dinas pemukiman dan prumahan, Kab Jombang, sudah turun mengecek lokasi.” Kata Kepala desa Kedemangan Hendro wahyu adi, kepada NusantaraPosOnline.Com, Selasa (28/11).
Hendro menuturkan, plengsengan tersebut dibangun tahun 1997 lalu, dan tadi malam bangunan plengsengan tersebut Senin (28/11) malam ambrol. Bangunan jembatan yang ada diatasnya juga terancam ambrol. “Kalau tidak segera diperbaiki, warga khawatir jembatan akan ambrol. Kami berharap masalah ini cepat ada perbaikan dari Pemkab Jombang.” terang Hendro
Menurut Adi sunyoto (50), warga setempat, ia mengatakan, plengsengan yang ambrolnya kira-kira sepanjang 20 meter. Ini akibat debit air yang bertambah deras sejak jam 23.00 WIB tadi malam.
Sedangkan di lokasi yang ambrol tersebut juga ada jalan desa, dan dekat sekali dengan rumah-rumah warga. Jadi warga khawatir jalan dan rumah mereka juga ambrol ke sungai. Plengsengan itu kondisi memang sudah mengkhawatirkan sejak dulu. Belum sempat diperbaiki oleh pemerintah ternyata sudah ambrol.
Kini, kondisi plengsengan yang ambrol membuat warga khawatir akan merusak jalan. Pasalnya, bibir sungai terus tergerus. Sementara jalan di pinggir sungai menjadi akses utama warga. Bila terus dibiarkan maka tinggal menunggu hari saja jembatan disamping plengsengan akan ambrol dan memutus akses jalan masyarakat.
“Warga sangat berharap, kepada dinas terkait agar segera ada perbaikan, jika tidak permukaan jalannya akan semakin tergerus dan membahayakan pengguna jalan yang melintas, dan mengancam rumah warga.” Kata Adi, di lokasi bencana.
Dari pantauan NusantaraPosOnline.Com, pemerintah desa setempat dan warga, dan bersama pihak terkait lainya membuat tanggul sementara dari karung yang diisi tanah dan pasir.
Sementara itu, menurut Safri nawawi, warga Jombang, kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, karena sejak tahun 2016 – 2017 Kementrian Pekerjan umum dan prumahan rakyat (PUPR) sudah menggelontorkan dana Rp 136.989.846.000 untuk proyek pengendalian banjir Kali Gunting Jombang, dan proyek ini sedang dalam pengerjaan. Dana tersebut digelontorkan melalui kantor Balai besar wilayah sungai (BBWS) Brantas, yang berkantor di Jl. Menganti No.312, Wiyung, Kota Surabaya. Ujarnya.
Lokasi plengsengan ambrol tersebut termasuk aliran kali Gunting. Dan saat ini ada pengerjaan proyek senilai Rp 136.989.846.000. Yang mengerjakan proyek adalah PT. Brantas Abipraya (Persero), Jo PT Tirta restu ayunda, dan konsultan pengawas PT. Indra Karya (Persero).
“Ini sangat ironis sekali, Negara sudah mengeluarkan anggaran ratusan milyar, tapi masih saja terjadi kejadian-kejadian seperti ini. Dana proyek tersebut hanya dibuat bancaan oleh BBWS Berantas dan begundal-begundalnya. Memang bangunan jembatan didesa Kedemangan, bukan kewenangan BBWS Brantas, tapi yang mengelolah Kali Gunting kewenanganya ada pada BBWS Berantas.” Tegas Safri.
Sebagai informasi tahun 2016 – 2017 Kementrian Pekerjan umum dan prumahan rakyat (PUPR) sudah mengalokasikan angaran proyek pengendalian banjir kali Gunting, melalui kantor BBWS Brantas. sebesar Rp 136.989.846.000. dengan perincian sebagai berikut :
- Proyek pengendalian Banjir Kali Gunting Kab. Jombang, pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 003.759.000, dimenangkan oleh PT. Brantas Abipraya (Persero), Jo PT Tirta restu ayunda, dengan nilai kontrak Rp 124.165.315.000 (mendekati HPS) sumberdana APBN 2016. Waktu pelaksanaan 720 hari (2016 – 2018). Sekarang proyek ini masih dalam pengerjaan, dan batas akhir pengerjaan pada 27-8-2018.
- Supervisi Pengendalian Banjir Kali Gunting Kab. Jombang, pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 149.227.000 dimenangkan oleh PT. Indra Karya (Persero) Divisi Engineering I, dengan nilai kontrak Rp 4.890.274.000. sumberdana APBN 2016.
- AMDAL Pengendalian Banjir Kali Gunting Kab. Jombang, pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 860.0000 dimenangkan oleh PT. Arthayu Rali Perdana, dengan nilai kontrak Rp 778.360.000. sumberdana APBN 2017.
Lokasi proyek tersebut disepanjang aliran sungai kali Gunting, di tiga kecamatan, di Kabupaten Jombang, yaitu Kecamatan Mojowarno, Mojoagung, dan Sumobito, Jombang. dan saat ini proyek pengendalian banjir Kaligunting sedang dalam pengerjaan.(rin)