MOJOKERTO, NusantaraPosOnline.Com-Plengsengan penahan atau sayap jembatan penghubung Kabupaten Mojokerto dengan Kabupaten Gresik, yang berlokasi suangai Lamong di Dusun Beru, Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, mengalami dislokasi alias ambles akibat tergerus air Sungai Lamong yang mengalami erosi.
Hasil patauan dilapangan, Senin (29/3/2021), bagian plengsengan yang amblas persis berada di sisi jembatan. Adapun ketingain plengsengan yang amblas mencapai kisaran 7 meter dan panjang sekitar 22 meter.
Tidak hanya menggerus plengsengan sungai, erosi sungai tersebut juga menggerogoti bagian bawah pondasi konstruksi jembatan. Jika hai ini dibiarkan, maka erosi sungai pada pondasi jembatan akan bertambah parah bahkan berpotensi menyebabkan jembatan penghubung antara Kabupaten Mojokerto dan Gresik juag bisa ambrol.
Hal ini diperburuk , kondisi tanah di samping jembatan itu juga rawan ambles sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Mat Amin (53) warga setempat, mengatakan plengsengan longsor di jembatan akibat terkena erosi air sungai saat hujan lebat yang menguyur kecamatan Dawarblandong kemarin.
“Kondisi plengsengan jembatan bisa membahayakan pengunan jalan yang melintas di jembatan tersebut. Karena kondisinya menggerus bagian dinding penahan tanah hingga tepi jalan raya. Jadi awalnya ada banjir sungai meluap lalu menggerus bagian plesengan hingga longsor dan kondisinya semakin parah karena terkena erosi sungai,” Kata Amin, Senin (29/2/2021).
Amin mengatakan, selain plengsengan longsor ada sebuah tiang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) miring ke arah jalan akibat tanah terdampak erosi. Warga akhirnya memotong tiang PJU itu karena mengancam keselamatan pengguna jalan.
Ia berharap agar pemda, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto segera memperbaiki plesengan yang longsor tersebut. “Kalau bisa secepatnya diperbaiki, karena erosi sudah menggerus jauh ke jalan raya dan jembatan. Jadi berbahaya bagi pengguna jalan,” ucap Amin.
Terkait hal terserbut Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto menerangkan, panjang plesengan yang ambles sekitar 20 meter hingga 25 meter. Sedangkan ketinggiannya 7 meter dari permukaan air hingga daratan atau tepi jalan raya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan tindakan lebih lanjut soal plengsengan yang ambrol kerena tergerus oleh arus sungai lomong.
“Karena itu masuk wilayah kita, secepatnya akan kita kerjakan ulang, tinggal nunggu matrial saja, nanti akan kita plengsengan lagi secara keseluruhan,” tegasnya.(sma/udi)
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan tindakan lebih lanjut soal plengsengan yang ambrol kerena tergerus oleh arus air sungai Lamong.
“Jembatan tersebut masuk wilayah kita, jadi secepatnya akan kita kerjakan ulang, saat ini tinggal nunggu matrial saja, nanti akan kita plengsengan lagi secara keseluruhan.” Ujarnya. (Ags)