JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan Jaringan Gas (Jargas) untuk Rumah Tangga di disepanjang jalan RE. Martadinata, Kabupaten Jombang, dan beberapa ruas jalan lainya Kabupaten Jombang, dikeluhkan pengendara dan masyarakat.
Pasalnya proyek tersebut, berdampak pada kemacetan juga menyebabkan beberapa rumah, warga, dan tempat-tempat usaha seperti toko, warung dan usaha lainya terganggu.
Tak hanya itu, bekas tanah galian lubang jargas yang kini tengah dalam pengerjaan juga diletakan menumpuk secara sembarangan ditepi-tepi jalan, dan pipa-pipa yang akan digunakan untuk Jargas juga berserakan ditepi-tepi jalan. Hal ini dianggap dapat membahayakan pengguna jalan.
Bayangkan saja akibat pengerjaan Jargas tersebut jalan ini (Jalan RE. Martadinata) yang dulunya sudah padat kendaraan, kini jadi sering macet.
Menurut Wandi (50) pengerjaan proyek Jargas ini berdampak sekali kepada masyarakat. Lihatlah disepanjang jalan RE Martadinata, dari arah makam pahlawan menuju ke pasar legi, begitu pula sebaliknya. Sudah seminggu belakangan ini terjadi kemacetan.
“Lalu lintas kendaraan terganggu akibat pengerjaan galian pemasangan pipa Jargas. Ditepi jalan banyak lobang yang dalamnya sekitar 1,5 meter kalau malam ada yang tidak ditutup. Tanah bekas galian dan pipa gas yang beserakan ditepi jalan. Hal ini membuat jalan macet. Dan aktifitas toko dan kios pedagang terganggu karena jalan macet dan pembeli tidak bisa berhenti ditepi jalan karena tepi jalan dipenuhi pipa gas dan tanah yang menumpuk ditepi jalan.” Ujar Wandi. Rabu (11/8/2021).
Menurut dia, hal ini sangat merugikan masyarakat, terutama pedagang, karena pembeli tidak mau datang. Yang lebih kasihan nasip pedagang kaki lima seperti pedagang makan omset mereka menurun karena sepi pembeli. Hampir separo badan jalan tertutup tanah bekas galian pipa Jargas.
“Memang lubang bekas galian Jargas ini setelah terpasang pipa, ada yang langsung ditimbun. Namun timbunan bekas galian ini masih amburadul karena penimbunan galian pipa masih amburadul. Karena penutupan lubang dilakukan asal-asalan. Hal ini bisa membahayakan pengguna jalan. Kami berharap kepada dinas terkait, segera memanggil kontraktor pelaksana, agar merapikan bekas galian. Dan tidak menumpuk tanah bekas galian di badan jalan. agar tidak menimbulkan kemacetan dan membayakan penguna jalan.” Kata Wandi.
Dikatakan pula oleh WW (40) seorang pedagang pakaian, ia mengatakan akibat proyek galian ini, saya merasa dirugikan, pembeli tidak ada yang datang ketoko, miliknya. “Beberapa hari ini tidak ada pembeli yang datang ke toko milik saya. Karena pembeli tidak bisa parkir atau berhenti, karena jalan macet. Sementara tepi jalan dipenuhi tanah bekas galian dan pipa gas. Kita tidak tahu ini proyek apa, karena tidak ada sosialisasi apa-apa, ke pedagang.” Ujar WW, Rabu siang (11/8/2021).
Dari pantauan dilapangan proyek galian Jargas ini, diketahui milik Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). Dikerjakan oleh PT. Hutama Karya. (Rin)
Bukan hanya itu, pihak subkon pt hutama karya yaitu PT AKU juga tidak membayar kekurangan pembelian matrial Aggregat kelas “S” dan CTB. tiba-tiba hilang gitu aja, kasihan teman saya merugi dan dak bisa kerja lagi, meskipun nilainya kecil bagi mereka, tapi besar bagi teman saya,gimana tanggung jawab mereka.