Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintah

Realisasi DBHCHT, Disperta Jombang Gelar Pembinaan Kelembagaan Dan Koperasi Petani Tembakau

×

Realisasi DBHCHT, Disperta Jombang Gelar Pembinaan Kelembagaan Dan Koperasi Petani Tembakau

Sebarkan artikel ini
Realisasi DBHCT, Dispeta Jombang Gelar Pembinaan Kelembagaan Dan Koperasi Petani Tembakau.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Dalam rangka mendukung upaya penguatan kelembagaan petani, Pemerintah Kabupaten Jombang, melalui, Dinas Pertanian (Disperta) menyelenggarakan kegiatan pembinaan kelembagaan dan koperasi petani tembakau.

Kegiatan diikuti para perwakilan Poktan serta Gapoktan, dan Asosiasi Komoditas petani tembakau, yang berasal dari 5 kecamatan utara Brantas Jombang, yakni Kecamatan Kabuh, Ploso, Ngusikan, Kudu dan Plandaan. Bertujuan untuk meningkatkan ekonomi petani.

Pembinaan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 11- 15 Nopember 2024 bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian setempat serta di Balai Desa terpilih di kecamatan tersebut. Kegiatan ini termasuk bagian dari realisasi dana DBHCHT tahun 2024 yang diterima oleh Pemkab Jombang.

Kepala Disperta Jombang, Ir. Moch Rony MM mengatakan, Pemkab Jombang terus berupaya memperkuat modernisasi pertanian dengan terus mendorong pembentukan korporasi petani. Koorporasi petani adalah kelembagaan ekonomi petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani.

Terkait hal tersebut, Disperta Jombang lakukan kegiatan pembinaan untuk menguatkan kelembagaan serta mendorong pembentukan korporasi berbasis komoditas unggulan.

“Diharapkan setelah dilaksanakannya pembinaan ini dapat meningkatkan kelembagaan petani tembakau di Kabupaten Jombang.” Ungkapnya.

Pelatihan dan pembinaan ini, yaitu dengan mengintegrasikan mulai dari sisi on farm, off farm sampai pemasaran dengan pengelolaan manajemen yang tertata dengan baik. Dengan demikian diharapkan, petani dapat memiliki hasil panen yang berdaya saing serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Ia juga menjelaskan, bahwa tembakau adalah salah satu komoditas unggulan yang ditanam oleh petani di utara sungai Brantas, yang meliputi Kecamatan Kabuh, Ploso, Ngusikan, Kudu dan Plandaan.

“Pola tanam yang umum dilakukan oleh sebagian  besar petani di wilayah tersebut yaitu padi, tembakau. Panen padi biasanya disimpan untuk konsumsi keluarga, karena petani tersebut hanya bertanam padi selama satu musim.” Terangnya.

Sedangkan tembakau harus dipasarkan. Penanganan pasca panen dan pemasaran tembakau memerlukan perhatian, karena masih banyak petani yang terkendala dalam hal ini.

“Untuk itu Disperta melakukan pembinaan kelembagaan di 5 kecamatan melalui pelatihan kelembagaan ekonomi petani kepada petani tembakau. Yang kita laksanakan sejak 11- 15 Nopember 2024.” Ujarnya.

Pembahasan dalam kegiatan tersebut, terkait penumbuhkembangan kelembagaan ekonomi petani serta pengembangan rencana usaha dengan model canvas (BMC).

“Dalam kegiatan ini, yang menjadi narasumbernya adalah Kepala UPT Pelaksana Penyuluhan Pertanian, dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Jombang. Saya berharap, para peserta dapat mengikuti dan mencerna dengan baik beberapa materi yang di paparkan oleh narasumber.” tutur Rony.

Sementara itu, Kepala UPT Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten Jombang, yang sekaligus sebagai narasumber pada giat tersebut, ia mengajak agar para petani bersatu agar  usaha tani efesien.

“Petani harus bersatu agar usaha tani efesien. Oleh karena itu, sangat penting ada kelembagaan petani, yang mampu mengelola kebutuhan dan harapan petani.” Kata Rudi Priono.

Menurut Rudi, kelembagaan petani yang telah terbentuk di Kabupaten Jombang adalah Poktan, Gapoktan dan Asosiasi Komoditas.

“Transformasi lembaga petani menjadi lembaga ekonomi petani menjadi keniscayaan, karena tuntutan penyesuaian perubahan lingkungan” Tandas Rudi disela sela pelatihan petani tembakau utara brantas.

Senada yang disampaikan oleh narasumber, Syafril Yudhi Pratama selaku penanggungjawab kegiatan dibidang perkebunan mengatakan, bahwa di Jombang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) telah membentuk badan usaha koperasi untuk komoditas tembakau.

Untuk meningkatkan peran serta dan mengoptimalkan kegiatan usaha tentu membutuhkan sinergisitas dari berbagai pihak baik petani tembakau dari berbagai kecamatan, stakeholder dan dinas terkait.

“Rencana pengembangan usaha sangat relevan untuk menjaga kestabilan usaha serta meningkatkan profit. Dengan merancang bisnis model canvas, diharapkan petani lebih memahami arah pengembangan usaha.” Kata Syafril.

Pembinaan kepada petani yang telah dilakukan Diperta diharapkan dapat meningkatkan kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha, dan posisi tawar petani.

Melalui pembinaan kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi petani, pelaku utama diorganisasikan dan ditingkatkan kemampuannya melalui pengembangan kapasitas manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan (enterpreneur) agar mampu menjadi wirausaha agribisnis yang handal. Pungkasnya.***

Editor : SINTA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!