Sekitar 61.000 Jiwa di Kesamben Jombang Terancam Kebanjiran Akibat Tanggul Sungai Brantas Jebol

Perangkat desa Jatiduwur, menunjukan lokasi titik tanggul yang lebarnya kini hanya menyisakan 2,5 meter sedangkan yang sekitar 2,5 meternya sudah ambles. Senin (13/1/2020) siang.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com- Warga di Jatiduwur, Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Jawa timur, cemas, desa mereka akan ditengelamkan oleh banjir. Karena tanggul Sungai Brantas yang berada di desa mereka sudah mulai longsor. Kondisinya sudah sangat memprihatinkan, lebar tanggulnya kini hanya menyisakan 2,5 meter sedangkan yang sekitar 2,5 meternya sudah ambles.

Parahnya, tanggul tersebut sudah jebol sejak 2019 lalu, namun tidak masuk dalam perbaikan padahal di sebelah tanggul itu ada pemukiman rumah warga. Masalah ini sudah dilaporkan oleh Pemerintah desa kepada pihak Muspika Kecamatan Kesamben, dan pihak Pemkab Jombang, bahkan kepihak Kodim Jombang. Namun sampai hari ini tanggul tersebut belum dilakukan perbaikan.

BIKIN CEMAS MASYARAKAT : Tanggul sungai Brantas di Desa Jatiduwur yang sudah ambrol, dan sudah mulai terendam air. Yang masih sisa lebar sekitar 2,5 meter. Senin siang (13/1/2019)

“Tanggul yang amblas atau longsor tersebut sepanjang sekitar 300 meter. tepatnya berlokasi  didusun Jatipandak. Kalau tanggul ini jebol sekitar 61 ribu jiwa di Kecamatan Kesamben Terancam banjir. Oleh karena itu warga merasa sangat cemas, apalagi curah hujan diawal tahun biasanya sangat tinggi. Pemerintah desa Jatiduwur dan warga setempat sangat berharap kepada Pemerintah pusat, Balai besar wilayah Sungai brantas (BBWS Brantas) Jawa timur, dan dinas terkait, agar segera memperbaiki tanggul tersebut.” Kata Mu’adi Kepala Dusun Jatiduwur, yang didampingi Sapiul Kepala Dusun Jatipandak, Sambil menunjukan lokasi tanggul yang sudah amblas. Senin (13/1/2020) siang.

SUNGAI BRANTAS : Perangkat desa Jatiduwur, menunjukan kondisi bantaran sungai Brantas yang sudah tidak ada atau amblas. Senin (13/1/2020) siang.

Mu’adi menyebutkan, sebenarnya sebelum tanggul itu jebol dulu ada bantaran sungai yang lebarnya atau jaranyak sekitar 50 meter dengan sungai Brantas. Tapi bantaran kali tersebut sudah lama amblas, karena tergerus kuatnya arus aliran sungai.  Sungai brantas sudah melebar, dan kini tanggulnya yang mulai amblas.

“Saat ini lebar tanggul tinggal sekitar sekitar 2,5 meter. Sekitar tahun 2018 ditepi tanggul sudah pernah dipasang groncil berupa bronjong batu, dan pernah dicor untuk penahan tanggul. Tidak lama selesai dibangun, groncil dan beton sudah rusak, ambrol kedalam sungai dan ada yang terbawa arus sungai.  Jadi grunsil dan beton tersebut tidak kuat menahan tanggul karena saking kuatnya atau derasnya arus sungai.” Kata dia.

BENCANA MENGANCAM : Tanggul sungai Brantas di Desa Jatiduwur yang sudah ambrol, dan sudah mulai terendam air. Yang masih sisa lebar sekitar 2,5 meter. Senin siang (13/1/2019)

Warga sangat berharap tanggul tersebut segera diperbaiki. “Kami sudah laporkan masalah ini ke Camat Kesamben, selanjutnya Sekcam sudah meninjau lokasi, bahkan perwakilan dari Kodim Jombang, juga sudah melakukan cek lokasi. Tapi sampai saat ini belum ada perbaikan.” Imbuh Mu’adi.

Hal senada juga dikatakan Kepala dusun Jatipandak, ia mengatakan bahwa tanggul tersebut hampir amblas semuanya. “Kalau tanggul tersebut amblas wilayah kecamatan Kesamben akan terdampak banjir. Jadi oleh karena itulah warga sangat berharap tanggul tersebut segera dilakukan perbaikan.” Kata Sapiul.

Menurut Sapiul, diawal tahun biasanya curah hujan sangat tinggi, jadi warga takut akan terjadi banjir.

WARGA TERANCAM BANJIR : Tanggul sungai Brantas di Desa Jatiduwur yang sudah ambrol, dan sudah mulai terendam air. Yang masih sisa lebar sekitar 2,5 meter. Senin siang (13/1/2019)

Menurut, H Anam, tokoh masyarakat setempat, mengatakan, saat ini curah hujan di Kabupaten Jombang, masih belum tinggi. Tapi posisi tanggul sudah terendam air sungai Brantas. “Nanti kalau curah hujan tinggi dikhawatirkan tanggul akan jebol. Jadi kami warga merasa cemas. Kalau terjadi banjir akan  merugikan masyarakat, kan kasian warga. Jadi kami mohon agar pihak dinas terkait, segera melakukan perbaikan tanggul tersebut. Karena bencana banjir mengancam warga. Jumlah penduduk di Kecamatan Kesamben ini sekitar 61 ribu lebih yang terancam dampak jika terjadi banjir.” Kata Anam. Senin (13/1/2020) siang. (Rin/Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!