Investigasi

Terkendala Anggaran, Perbaikan Jembatan Junjung Tulungagung Tertunda

×

Terkendala Anggaran, Perbaikan Jembatan Junjung Tulungagung Tertunda

Sebarkan artikel ini
Jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung yang rusak akibat bencana alam.

Perbaikan jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol yang rusak akibat bencana alam ditunda. Karena anggaran Biaya tak terduga (BTT) dari Pemprov Jatim tidak teralokasikan pada tahun ini.

TULUNGAGUNG, NusantaraPosOnline.Com-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung Dwi Hari Subagyo, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung menunda rencana perbaikan jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol yang rusak akibat bencana alam.

Dia menjelaskan, hal ini disebabkan, karena anggaran Biaya tak terduga (BTT) dari Pemprov Jatim tidak teralokasikan pada tahun ini.

Dikatakanya, penundaan ini, sangat berdampak pada sejumlah proyek infrastruktur yang terdampak bencana.

“Untuk menyiasati hal itu, pihaknya bakal mengupayakan sumber anggaran lain agar perbaikan tetap berjalan. Akhirnya, kami coba melakukan refocusing anggaran untuk mengalokasikan dana ke proyek-proyek prioritas,” kata Dwi.

Menurut Dwi, prioritas utama saat ini adalah perbaikan jalan longsor di Mojogitik, Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar.

Sementara itu, pembangunan kembali Jembatan Junjung yang membutuhkan Rp 7 miliar serta proyek perbaikan Jalan Selingkar Wilis masih harus ditunda.

“Kalau Gedangan bisa dikerjakan tahun ini, tetapi untuk Jembatan Junjung yang butuh Rp 7 miliar, kami belum tahu bagaimana solusinya,” ujarnya.

Adapun tiga proyek infrastruktur itu sebelumnya telah diajukan sebagai prioritas dalam pembahasan tim anggaran.

Namun, adanya kebijakan refocusing anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 29 Tahun 2025 serta Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 membuat Pemkab Tulungagung harus lebih selektif dalam menentukan alokasi dana.

“Dalam perubahan penjabaran anggaran, sementara ini kami alokasikan untuk perbaikan jalan di Mojogitik,” tambahnya.

Bencana yang terjadi pada pertengahan Desember 2024 menyebabkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan. Pemkab Tulungagung sempat mengajukan bantuan dana BTT kepada Pemprov Jatim, namun tidak ada satupun yang disetujui.

Salah satu infrastruktur yang terdampak adalah jalan di Mojogitik, yang merupakan akses utama distribusi susu dari Kecamatan Sendang ke pabrik pengolahan di Pasuruan. Kerusakan jalan tersebut menyebabkan peternak mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. ***

Pewarta : SAFRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!