TANA PASER (NusantaraPosOnline.Com)-Pemerintah Kabupaten Paser Kalimantan Timur, membantah tentang beredarnya di pemberitaan media massa yang mengatakan bahwa ada 1.860 bayi di Paser yang belum mendapatkan divaksin polio. Bantahan tersebut disampakan Melalui keterangan persnya, Minggu (22/1).
Bantahan tersebut disampaikan melalui Kepala Dinas Kesehatan dr I Dewa Made Sudarsana, Kabupaten Paser, membantah pemberitan yang muncul salah satunya melalui running text salah satu televisi nasional. Itu terdapat kesah kesalahan dalam pemberitan.
“Data yang ada di Dinas Kesehatan Paser terkait pemberinan vaksin polio. Di situ disebutkan bahwa dari jumlah sasaran anak yang semestinya mendapatkan vaksin folio sebanyak 5.394 anak, ada 5.090 yang sudah mendapatkan vaksin polio oral. Dengan demikian tingkat pencapaian adalah 94 persen.” Terangnya.
Dewa juga mengatakan bahwa berita di media tidak lengkap sehingga ada multitafsir, serta menimbulkan preseden buruk bagi Kabupaten Paser. “Seharusnya di berita media disebutkan bahwa yang dimaksud adalah sasaran Vaksin Polio Injeksi atau IVP (Inactivated Poliomeilitis Vaccine) yang berjumlah 545 bayi. Kebutuhan vaksinnya 140 vial, tapi yang baru diberikan oleh provinsi hanya 80 vial sehingga ada kekurangan 60 vial,” katanya.
“Nah karena vaksinnya kurang, jadi ada 225 bayi yang belum diimunisasi dengan IPV. Perlu juga diketahui bahwa vaksinasi IPV di Indonesia pelaksanaannya yang wajib baru di daerah Jawa dan Bali. Daerah lain masih ujicoba karena ketersediaan vaksin sangat terbatas ditambah kondisi geografis dimana banyak wilayah sulit dijangkau,” lanjutnya.
IPV ini bukan produksi PT Bio Farma Indonesia tapi produksi luar negeri dan harganya cukup mahal. Beberapa negara maju sudah menggunakan IPV karena dinilai dinilai lebih efektif dan optimal dari pada vaksin oral. (humas)