Ekobis

Merugi, Alfamart Tutup 400-an Gerai

×

Merugi, Alfamart Tutup 400-an Gerai

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrasi, salah satu gerai Alfamart masuk desa, di Dusun Dapurno, Desa Dapurkejambon, Kecamatan / Kabupaten Jombang.

JAKARTA, NusantaraPosOnline.Com-Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin menyebutkan bahwa ratusan gerai Alfamart tutup sepanjang tahun ini. Namun demikian, Alfamart tetap melakukan ekspansi di sejumlah daerah.

Menurut Solihin, penutupan itu terjadi karena kerugian yang dialami oleh gerai bersangkutan.

Adapun, salah satu kerugian itu terjadi karena biaya sewa yang tinggi, sementera penjualan melemah.

“300 – 400 an toko tahun ini saya tutup. Karena apa? Ya karena ya, Kalau untung pasti kita buka terus,” kata Solihin di Soll Marina Hotel, Tangerang, Sabtu. (14/12/2024).

BACA JUGA :

Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Arindo) mengatakan, penutupan gerai merupakan keputusan yang berat.

Namun, langkah itu perlu diambil karena tidak ada jalan lain. Di satu sisi, Solihin mengatakan, Alfamart tetap membuka gerai di daerah lain.

Dia mengklaim pembukaan gerai baru tahun ini lebih banyak dibandingkan jumlah yang tutup.

“Artinya, diharapkan ada yang tutup dan ada yang buka. Jadi ada subtitusi, misalnya saling menopang gitu ya,” katanya.

Solihin mengatakan, target pembukaan gerai baru tahun ini yang mencapai 800 telah terlampaui. Menurutnya, hal ini juga terjadi dem menutup selisih gerai tutup. “Jujur saja kita target buka 800. Tapi karena yang ditutup ratusan, kita jadi buka lebih dari segitu (800).” ucapnya.

Kendati menutup ratusan gerainya, Alfamart tetap membukukan laba bersih yang tinggi.

Berdasarkan catatan redaksi Bisnis, emiten berkode saham AMRT itu mencetak laba bersih sebesar Rp2,39 triliun per kuartal III / 2024, naik 9,52% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,19 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, emiten milik konglomerat Djoko Susanto itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun per kuartal III / 2034, naik 10,23% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 80,24 triliun.

Pendapatan paling banyak disumbangkan oleh segmen usaha makanan yang mencapai Rp 62,37 triliun, naik 10,25 % yoy. Lalu, bisnis bukan makanan naik 9,54 % menjadi Rp 25,84 triliun.

Sementara itu, pendapatan neto dari pewaralaba mencapai Rp16,05 triliun pada periode yang berakhir per 30 eptember 2024 ini. Jumlah tersebut setara dengan 18,19% dari total pendapatan neto AMRT.***

Editor : BUDI W

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!