MUARA ENIM, NusantaraPosOnline.Com-Aparat kepolisian bersama tim SAR PT Bukit Asam (PTBA) dan pihak terkait lainya masih terus melakukan proses pencarian terhadap jasad Mas’ud (37) warga Desa Sungai Dua Kecamatan Sungai Keruh Musi Banyuasin, yang dilaporkan hilang tewas di sumur minyak ilegal Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Namun hingga kini Senin (13/6/2022) keberadaan korban masih menjadi misteri, atau belum ditemukan.
Korban dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 21 Mei 2022 lalu. Korban dilaporkan mengalami sakit dan kritis ketika sedang berada dalam sumur galian minyak yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter, lebar satu meter dan kedalaman sekitar lima meter tersebut. Diduga, korban keracunan gas metan yang dihasilkan dari dalam sumur minyak illegal itu.
Bahkan kedua teman korban bekerja bernama Dede dan Diki saat ini juga dikabarkan memenghilang, takdiketahui entah kemana.
Hasrul Efendi kakak sepupu korban mengatakan, pihaknya mengetahui kejadian ini pada Minggu 21 Mei 2022 lalu, salah satu teman korban bernama Diki menelpon istri korban bernama Ita dan mengabarkan bahwa korban sedang sakit kritis di sumur tempat dia bekerja di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
“Mendengar kabar itu, istri korban dengan ditemani 2 orang tetangganya langsung berangkat ke tempat korban bekerja. Setelah tiba lokasi, ternyata di lokasi tidak ditemukan satu orangpun. Akhirnya mereka pulang. Setelah pulang pihak keluarga berdiskusi dan melakukan pencarian kembali mulai Senin (23/5/2022) lalu sampai hari ini Minggu (5/6/2022).” Kata Hasrul. Minggu (12/6/2022)
Menurut Hasrul, bahwa adaiknya itu bekerjanya bertiga bersama Dedi dan Diki, keduanya warga Kabupaten Pali (Penukal Abab Lematang Ilir), dan sekarang keduanya menghilang entah kemana.
“Ditelepon tidak aktif lagi, kami didatangi ke rumahnya kata keluarganya tidak ada di rumah, padahal kami ingin memastikan kondisi korban terakhir berada di mana, biar tidak simpang siur.” ujar Hasrul, yang merupakan Ketua Tim Pencarian dari pihak keluarga korban.
Kemudian pada Minggu (5/6/2022) pihaknya berkesimpulan untuk melakukan pencarian ke dalam sumur tempat korban bekerja. Lanjut Hasrul, Karena sumurnya berisi air, mereka berinisiatif mengeringkan sumur itu dengan cara menimba dengan ember, setelah kering mulai menusuk-nusuk sumur itu dengan kayu dan serampang.
“Setelah beberapa jam melakukan pencarian, pihaknya menemukan potongan kain dan potongan daging kecil disertai bau busuk yang menyengat. Setelah berdiskusi dengan keluarga dirinya langsung menghubungi Kepala Desa Darmo via telepon dan memberitahukan penemuan tersebut, agar Kepala Desa Darmo juga melaporkan ke pihak Polsek Lawang Kidul.” Ungkapnya.
Tidak lama kemudian, anggota Polsek Lawang Kidul ditemani Kepala Desa Darmo serta Babinsa Desa Darmo mendatangi TKP.
“Setelah di TKP, Tim Polsek Lawang Kidul menyimpulkan pada Senin (6/6/2022) akan melakukan evakuasi jenazah tersebut dengan dibantu oleh tim SAR PTBA. Karena di dalam sumur galian tersebut banyak mengandung gas metan dan minyak mentah.
Saat dilakukan pencarian, ternyata tim SAR PTBA tidak sanggup. Polsek Lawang Kidul menyarankan agar meminta bantuan kepada tim SAR Pertamina Prabumulih dengan cara Kepala Desa Darmo menulis surat kepada tim SAR Pertamina Prabumulih yang ditembuskan ke Kecamatan Lawang Kidul dan disampaikan kepada Pemda Muara Enim agar disampaikan ke Pertamina Prabumulih.
“Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah berupaya membantu mencari, meski korban belum ditemukan. Dan kami mohon bantuan Pemkab Muara Enim untuk menyampaikan surat tersebut ke Pertamina. Kami sekarang hanya bisa menunggu.” Ujarnya.
Kapolsek Lawang Kidul, Iptu Yogie S Hasyim dan Kanit Reskrim, Aiptu Guntur, membenarkan adanya laporan kehilangan dari keluarga Mas’ud yang melaporkan Mas’ud belum pulang atau hilang.
Menurut keterangan istri korban, ia mendapat informasi dari temannya yang mengabarkan bahwa suaminya sedang kritis masuk angin di sumur minyak Desa Darmo.
“Setelah mendapat laporan, adanya orang hilang ini, kita langsung berkoordinasi dengan tim Rescue PTBA untuk melakukan pencarian dan olah TKP.” Ujarnya.
Menurut Yogie, tim Polsek Lawang Kidul bersama tim SAR PTBA dan keluarganya menuju TKP untuk melakukan penelitian di sekitar sumur tersebut dengan memakai peralatan dari PTBA, tetapi tidak terlihat dugaan yang mencurigakan, hanya tercium bau minyak dan gas diduga cukup berbahaya dan melihat lumpur dari dalam sumur.
“Tim rescue PTBA sudah mencoba masuk ke dalam sumur, namun gas-nya cukup berbahaya maka diurungkan. Kita gunakan alat pengukur gas, dan hasilnya sangat tinggi dan berbahaya,” Teranya.
Karena tidak memungkinkan, sambung Yogei, maka pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pertamina via telepon untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tenaga ahli di bidang minyak dan gas.
Karena lokasi sumur minyak tersebut bukan berada di wilayah kerja Pertamina, maka disarankan permohonan permintaan bantuan harus melalui pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan Pemkab Muara Enim yang ditujukan ke Pertamina.
“Hingga hari ini, korban yang hilang tersebut belum diketahui keberadaannya. Walaupun laporan keluarganya mengatakan kemungkinan Mas’ud masuk sumur. Tim Polsek dan tim SAR PTBA sudah melakukan olah TKP namun belum diketahui kepastiannya,” Kata Yogie.
Ditambahkan Aiptu Guntur, kedalaman sumur tersebut sekitar 5 meter dengan diameter lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter yang lokasinya berdekatan dengan sumur bor minyak tersebut. Diduga sumur tersebut dibuat fungsinya untuk memisahkan antara minyak dan air. Pungkas Guntur Kanit Reskrim Polsek Lawang kidul. (Jun)