Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Hukrim

Polisi Tangkap Bandar Narkoba, Dengan 14 Ribu Pil Koplo, Di Mojokerto

×

Polisi Tangkap Bandar Narkoba, Dengan 14 Ribu Pil Koplo, Di Mojokerto

Sebarkan artikel ini

MOJOKERTO (NusantaraPosOnline.Com) – Tim Satresnarkoba Polres Mojokerto, berhasil meringkus seorang bandar narkoba, Wahyono (41) warga dusun Pendowo RT 03, RW 07, desa Ngingasrembyong,  Kecamatan Suko, Mojokerto, Kamis (14/9/2017) sore sekitar pukul 03.WIB.

Wahyono, ditangkap saat akan mengirim barang ke pengedar di Desa Jabon, Mojoanyar, Mojokerto, Kamis (14/9/2017). Dari penangkapan tersebut, petugas menyita 14 ribu pil koplo dan 57,48 gram ganja.

Kasubbag Humas Polres Mojokerto AKP Sutarto mengatakan, tersangka sudah menjadi incaran. Mendapat informasi adanya pengiriman narkoba, petugas menyergap Wahyono di Jalan Dusun Pasinan, Desa Jabon, Mojoanyar, Kamis (14/9) sekitar pukul 03.00 Wib.

Dari penangkapan pria asal Desa Ngingasrembyong, Sooko, Mojokerto itu, lanjut Sutarto, petugas menemukan 14 bungkus plastik yang masing-masing berisi 1.000 butir pil dobel L, uang Rp 1 juta, ponsel tersangka dan ganja seberat 57,48 gram.

“Narkoba itu akan dikirim pelaku ke para pengedar di wilayah Jabon, Mojoanyar,” kata Sutarto.

Hingga pukul 15.00 WIB, kata Sutarto, tersangka masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskoba Polres Mojokerto. Penyidik masih mendalami pemasok barang haram tersebut kepada tersangka.

“Salah satu sasaran peredaran pil koplo itu ke kalangan pelajar,” terangnya.

Akibat perbuatannya, tambah Sutarto, Wahyono dijerat pasal 111 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika subsider Pasal 197 UU RI tahun 2009 tentang Kesehatan.

“Ancaman hukumannya 6 tahun penjara,” tegasnya.

Sebelum ditangkap, tersangka Wahyono mengaku akan mengirim barang tersebut ke seorang pengedar di Pasinan, Jabon, Mojoanyar. Ganja dan belasan ribu pil koplo itu dia beli dari seorang bandar besar di Kediri.

“Setiap seribu butir saya dapat komisi Rp 50 ribu,” ungkapnya.

Sehari-hari Wahyono mencari nafkah sebagai kenek bus hijau rute Mojokerto-Joyoboyo, Surabaya. Sepinya penumpang membuat bapak dua anak yang tubuhnya penuh tato ini nekat menjadi bandar pil koplo yang lebih menguntungkan.

“Mau bagaimana lagi, ikut bus sepi, tak cukup untuk menafkahi anak-istri saya,” katnya. (bm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!