SERDANG BEDAGAI, NusantaraPosOnline.Com- Proyek Pembangunan saluran drainase atau saluaran air, sepanjang 142 meter yang menelan biaya Rp 82.308.000 dari Dana Desa Tahun Anggaran 2018, tepatnya di Dusun C desa Tanah merah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Uatara dipertanyakan.
Pasalnya, proyek yang draynase baru 1 minggu dikerjakan kini terlihat sudah rusak, bahkan di papan nama proyek terlihat sangat sangan tidak teransparan tidak menyebutkan nama proyek, nilai proyek, dan sumberdana proyek, sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat, bahwa proyek tersebut diduga kurang berkualitas.
Dari hasil pantawan di lokasi terlihat pembangunan proyek saluran drainase sepanjang 142 meter dengan biaya Rp 80.308.000 di Desa Tanah merah terlihat sudah rusak, bahkan pada bagian bawa draynase bahwa sudah terlihat banyak yang ambrol, dan roboh, sedangkan bagian atas sudah banyak yang terkelupas.
Ironisnya papan nama proyek sangat berbeda dengan papan nama proyek yang biasa digunakan di pemerintah Desa baik itu nama kegiatan, volume, sumber dana, Pelaksana dan nama lokasi. Dipapan nama proyek hanya tertulis “Pengunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2018. Pembangunan Saluran Drainase Panjang 142 M – Rp 82.308.000”.
Hal tersebut menimbulkan kecurigaan dari warga, bahkan proyek tersebut kurang berkualitas alias dikerjakan asal jadi.
Menurut satu sumber terpercaya yang enggan disebut namanya itu mengakui mengetahui asal usul proyek tersebut.
“Gimana tak hancur, orang campuran semennya sangat sedikit sekali. Dan galian pondasinya saja tidak ada.” ucap sumber tersebut.
Menurutnya, proyek drainase tersebut baru satu minggu dikerjakan sudah rusak. Belum lagi saat air masuk maka saluran air itu akan semakin rusak parah.
“Baru satu minggu selesai dibangun sudah rusak, apalagi saat terjadi hujan, tambah akan rusak” katanya.
Terkait hal tersebut Kades Tanah Merah, Ruslan melalui saat dihubungi via whatsApp, namun tidak ada tangapan. Sampai berita ini diturunkan kami masih berusaha meninta konfirmasi dari sang Kades. (jn)