JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi penyedia jasa konsultansi konstruksi. Kamis (9/3/2023)
Bimtek yang digelar di ruang Soeroadiningrat II kantor Pemkab Jombang ini, diikuti 45 perwakilan badan usaha jasa konsultansi konstruksi.
Bimtek dibuka Sekretaris Dinas PUPR Jombang Imam Bustomi. Kegiatan bimtek bekerja sama dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdakab Jombang.
”Penunjukan konsultan untuk membantu tugas PPK (Pejabat pembuat komitmen). Karena itu, konsultan harus memahami setiap aturan terbaru di pemerintahan termasuk TKDN,” kata Bustomi dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, tahun ini Pemkab serius mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri. Menyusul keluarnya Instruksi Presiden 2 tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi untuk menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Karena itu, kami bergerak cepat mendukung inpres itu. Imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi mengatakan, tahun lalu pihaknya sudah menggelar bimtek serupa. Namun, pesertanya dari perwakilan PPK proyek.
”Tahun ini tercatat sebanyak 45 badan usaha jasa konsultan konstruksi yang mengikuti kegiatan ini,” Ujar Bayu.
Dalam Bimtek ini, seluruh peserta terlihat sangat antusias mengikuti bimtek. Selain mendapatkan paparan materi, peserta juga diajak praktik penghitungan.
”Kami harapkan dengan adanya bimtek ini, perencana konstruksi dapat mengimplementasikan penghitungan TKDN dalam menyusun rencana anggaran biaya pada setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah,” tutur Bayu.

Menurut Bayu, adanya Inpres 2/2022 semakin menegaskan penggunaan produk lokal saat ini diutamakan. ”Karena sifatnya pemerintah wajib, anggaran yang dipergunakan dari pemerintah maka harus dilaksanakan sesuai aturan yang ada,” ujar Bayu.
Diharapkan seluruh konsultan mengoptimalkan produk dalam negeri atau lokal. Baik untuk material proyek maupun tenaga kerja. Karena begini, hitungannya minimal 40 persen. Terdiri 25 persen untuk komponen atau material yang dipakai dan 15 persen untuk perusahaan. Sambungnya.
Konsultan sebagai rekanan, menurut Bayu, memiliki peran penting. Ke depan material yang dipergunakan merupakan produk lokal.
”Baik untuk design bangunan dan sebagainya, apakah itu jalan, bendungan, gedung dan lainnya. Karena baik komponen material maupun tenaga kerja juga dihitung,” Ujarnya.
Ia menambahkan, sesuai dengan trilogi PUPR, yakni bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak cepat, pihaknya berupaya memberi pelayanan terbaik pada masyarkarat. Utamanya, pada kebutuhan infrastruktur serta berbagai pelatihan. Termasuk bimtek maupun sosialisasi terkait jasa konstruksi pada semua pelaku usaha itu. Tandas Bayu. (Ris/Snt)