JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Proyek pembangunan dan rehabilitasi SDN Madiopuro, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, yang dibiayai dari DAK tahun 2024, penuh dengan keruwetan, pasalnya masa pengerjaan hanya tinggal sekitar 2 hari lagi, tapi capaian progres pekerjaan proyek hanya sekitar 60 persen. Akibatnya proses belajar-mengajar terganggu.
Proyek rehab SDN Madiopuro ini ditangani oleh Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Jombang, dikerjakan oleh CV. Tera karya (CV. TK) Dusun Krajan RT 003, RW 004 Desa Kedayunan Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, dan konsultan pengawas CV. Media prima konsultan (CV.MPK).
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, proyek pembangunan dan rehabilitasi SDN Madiopuro menelan dana Rp 557.295.790. Pekerjaanya meliputi rehab 2 ruang kelas, Pembangunan ruang Lab komputer, dan pembangunan ruang UKS. Semestinya pekerjaan harus selesai sekitar tanggal 10 November 2024. Tapi sayangnya, progres pekerjaan baru sekitar 60 persen.
Menurut salah seorang pekerja proyek berinisial WH mengatakan, bahwa tender proyek SDN Madiopuro, dimenangkan oleh CV. Tera karya, masa pengerjaan 120 hari.
“Pekerjaan dimulai Juli 2024 lalu, setahu saya seharusnya pekerjaan selesai sekitar tanggal 10 November 2024. Tapi sekarang baru selesai sekitar 60 persen. Bisa dipastikan tidak akan selesai tanggal 10 Nopember. Bisa dipasikan penyelesaian proyek ini molor.” Kata WH, pada Kamis (7/11/2024).
Dikatakanya ada dua ruang kelas yang di lakukan rehab, selama proses pengerjaan proyek murid terpaksa diungsikan menjalankan kegiatan belajar mengajar di bangunan sekolah TPQ yang jaraknya sekitar 500 meter dari SDN Madiopuro.
“Saya dapat informasi menempati gedung TPQ itu, dengan cara menyewa. Sedangkan progres proyek SDN Madiopuro saat ini masih sekitar 60 persen, dan dipastikan pekerjaannya molor. Ini akan merugikan murid, karena belajarnya terganggu.” Katanya.
Terkait hal ini, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Jombang Rhendra Kusuma, S.Kom, yang juga sekaligus PPK (Pejabat pembuat komitmen) mengatakan, bahwa Disdikbud Jombang telah mengeluarkan surat peringatan kedua, kepada CV. Tera karya.
“Untuk masalah itu, saya sudah mengeluarkan surat peringatan kedua kepada CV. Tera karya.” Kata Rhendra saat dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (8/11/2024).
Saat disingung tanggal berapa terakhir kontrak CV. Tera karya, seta progres pekerjaan proyek sudah berapa persen ? Dan terkait dugaan PPK dan konsultan bermain menjual material genteng dan baja ringan kepada kontraktor ? dan apa alasan PPK mewajibkan kontraktor membeli atau memesan genteng dari Tangerang Jabar ?
“Untuk tanggal terakhir kontrak CV. Tera karya, kalau tidak salah tanggal 10 atau 15 November 2024. Soalnya saya lupa.” Singkat Rhendra, sembari bergegas menutup telpon, terkesan sengaja menghindar dan engan menjawab pertanyaan wartawan.
Sementara itu, Derektur CV. Tera karya, Rania Mahfudzoh, masih sulit untuk dimintai konfermasi. Karena menurut para pekerja dilapangan menyebutkan bahwa direktur CV. Tera karya jarang ada dilokasi proyek.
“Derektur CV. Tera karya orang Banyuwangi, jarang kelokasi proyek, mungkin karena lokasinya jauh.” Kata bebeberapa pekerja di lokasi proyek.***
Pewarta : WAHYU