Hukrim

Resah diperas oknum Wartawan dan LSM, Kades di Kabuh Jombang gelar koordinasi

×

Resah diperas oknum Wartawan dan LSM, Kades di Kabuh Jombang gelar koordinasi

Sebarkan artikel ini
Resah diperas oknum Wartawan dan LSM, Kades di Kabuh Jombang gelar koordinasi.

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Resah karena jadi korban pemerasan yang dilakukan oleh oknum Wartawan dan LSM, kepala desa (Kades) se-Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, kompak menggelar koordinasi antar Kades, yang digelar di Balai Desa Munungkerep, Jum’at (11/04/2025).

Terbaru Desa Munungkerep kecamatan Kabuh Jombang, diketahui menjadi salah satu desa yang didatangi oknum yang mengaku wartawan dan anggota LSM, dengan modus temuan proyek desa, dan menakut-nakuti akan dibuatkan Pengaduan Masyarakat (Dumas).

Koordinasi ini diikuti oleh 16 Kepala Desa se-Kecamatan Kabuh, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda setempat.

Koordinasi ini juga dihadiri oleh perwakilan Polsek Kabuh, Perwakilan Koramil Kabuh, dan ketua DPD Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Jombang.

BACA JUGA :

Koordinator Kepala Desa se-Kecamatan Kabuh, Jamilun, mengatakan koordinasi ini dilaksanakan, karena Kades se-Kecamatan Kabuh merasa resah, terhadap maraknya aksi wartawan dan LSM dari luar daerah Kabupaten Jombang yang datang ke desa-desa menakut-nakuti para Kades, dan menekan para Kades dengan dalih ada temuan penyimpangan pekerjaan proyek desa, yang ujung-ujungnya menekan meminta uang.

“Oknum ini, bukan dari media lokal Jombang, LSM nya juga bukan dari Jombang. Mereka datang membawa isu temuan yang tidak masuk akal, lalu ujung-ujungnya minta atensi (Duit). Hal ini sangat meresahkan,” Terang Jamilun saat ditemui usai koordinasi.

Menurutnya, seluruh pekerjaan pembangunan yang dilakukan desa sudah sesuai dengan SOP dan RAB yang berlaku. Selain itu, proyek-proyek tersebut juga sudah melalui monitoring dan evaluasi dari pihak kecamatan serta ditindaklanjuti oleh Inspektorat.

“Kalau pun ada kekurangan atau catatan, itu ranahnya Inspektorat. Bukan orang luar yang tiba-tiba datang lalu menakut-nakuti dengan membawa ‘temuan’ dan ujung-ujunya menekan minta uang,” lanjutnya.

Ia menambahkan, yang membuat janggal adalah ketika pihak yang mengaku wartawan atau LSM itu menyebut nominal temuan yang tidak sesuai realita dan meminta imbalan uang dengan jumlah yang cukup besar.

“Ini sudah bukan pengawasan, ini namanya pemerasan berkedok jurnalistik, dan LSM.” ujarnya.

Pertemuan yang digelar di Balai Desa Munungkerep itu menjadi momen para kades menyatukan sikap dan membentuk langkah bersama agar kejadian serupa tak kembali terulang. Desa Munungkerep sendiri menjadi salah satu yang didatangi dan mendapat tekanan dari oknum tersebut.

“Hampir semua Kades di Kecamatan Kabuh, didatangi oleh oknum ini, dan dimintai uang. Kami tidak ingin hal ini terus berlanjut. Kami akan ambil langkah tegas, termasuk kemungkinan melaporkan ke pihak berwajib, bahkan bila perlu kami dan warga akan bersama-sama menangkap oknum wartawan dan LSM ini, karena sudah membuat resah para Kades dan warga yang muak dengan ulah mereka.” pungkas Jamilun.***

Pewarta : WAHYU

SIMAK VIDEO : Resah diperas oknum Wartawan dan LSM, Kades di Kabuh Jombang gelar koordinasi

Kepala desa se-Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, kompak menggelar koordinasi antar Kades, yang digelar di Balai Desa Munungkerep, Jum’at (11/04/2025). Dalam koordinasi mereka, menyatakan sikap, sebagai berikut :

  1. Bersatu padu membangun kebersamaan untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
  2. Mengantisipasi dan melawan segala bentuk tindakan premanisme dari kelompok manapun. (Termasuk melawan wartawan dan LSM gadungan, yang kerap meresahkan para Kades dan masyarakat diwilayah tersebut-red)
  3. Menyatakan bermitra dengan baik dengan kelompok manapun, termasuk dengan media / wartawan dan LSM, sepanjang didasari oleh etika dan norma yang berlaku.

Sebagai informasi, koordinasi ini mereka lakukan, karena Kades se-Kecamatan Kabuh merasa resah, terhadap maraknya aksi wartawan dan LSM gadungan, dari luar daerah Kabupaten Jombang yang datang ke desa-desa di wilayah tersebut, dan menakut-nakuti para Kades, yang ujung-ujungnya menekan meminta uang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!