Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Investigasi

Diborongkan, Pengerjaan Proyek Jalan Lapen Desa Brudu Tak Libatkan Warga

×

Diborongkan, Pengerjaan Proyek Jalan Lapen Desa Brudu Tak Libatkan Warga

Sebarkan artikel ini
Proyek jalan aspal lapen di Dusun Brudu, dibiayai dari DD 2020 yang dikerjakan pemborong, bernama Udin. Jumat (20/11/2020)

JOMBANG, NusantaraPosOnline.Com-Pengerjaan proyek jalan aspal lapen di Dusun Brudu Desa Brudu Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, yang dibiayai dari Dana Desa (DD) tahun 2020, oleh pemerintah desa setempat dikerjakan tidak sesuai aturan, yang lebih parah lagi kualitas hasil pekerjaan juga buruk.

Pasalnya proyek jalan aspal lapen yang berlokasi di Dusun Brudu RT 01, RW 02 dan RT 02, RW 02 dengan Volume 3,3 m x 177 m dan 3 m 172 m, yang dibiayai DD tahun 2020 sebesar Rp 96,227 juta, dikerjakan oleh pemborong atau kontraktor, luar desa bernama Udin warga desa Nglele, kecamatan Sumobito.

Proyek jalan aspal lapen di Dusun Brudu, dibiayai dari DD 2020 yang dikerjakan pemborong, bernama Udin. Jumat (20/11/2020)

Yang lebih parah lagi dalam pengerjaan tidak ada satupun warga desa Brudu, yang dilibatkan dalam pekerjaan proyek DD tersebut. Padahal menurut petujuk teknis pelaksanaan proyek fisik yang dibiayai dari DD harus dikerjakan swakelola, dengan cara Padat karya tunai (PKT), sebagai wujud pemberdayaan terhadap warga setempat.

Menurut EO, salah seorang warga, ia mengatakan seharusnya pengerjaan proyek DD harus swakelola, dengan cara PKT yaitu tenaga kerja diambilkan dari warga. “Pada pengerjaan proyek jalan lapen di Dusun Brudu ini, oleh Pemdes malah diborongkan ke kontraktor, tak satupun warga yang dipekerjakan. Jadi ini sudah menyalahi aturan. Seharusnya dikerjakan dengan cara PKT sebagai wujud pemberdayaan masyarakat.” Kata EO, Sabtu (21/11/2020).

Proyek jalan aspal lapen di Dusun Brudu, dibiayai dari DD 2020 yang dikerjakan pemborong, bernama Udin. Jumat (20/11/2020)

Menurut EO, selama masa pandemi Covid-19 ini warga kesulitan mencari kerja. Malah pekerjaan proyek DD tidak melibatkan warga sama sekali. “Ini keterlaluan, sudah bukan rahasia umum, kalau proyek DD di borongkan pasti ada fee dari pemborong kepada Pemdes. Memang ini sulit dibuktikan, tapi bisa dipastikan pemborong pasti memberikan fee kepada Pemdes, agar bisa mengerjakan proyek ini.” Kata EO.

EO, mengaku sangat menyayangkan pekerjaan jalan lapen tersebut diborongkan ke kontraktor. “Pelaksanaan Proyek jalan aspal lapen di Dusun Brudu ini bukan hanya menyalahi aturan. Tapi kwalitas hasil pekerjaan pun juga saya duga akan bermutu buruk. Karena untuk pengaspalan jalan ini saya melihat hanya ada 15 drum, aspal curah yang digunakan untuk campuran. Jadi untuk jalan sepanjang ini kalau hanya dicampuri 15 drum aspal curah jelas kurang. Jadi kuat dugaan pengerjaan proyek ini juga asal-asalan.” Ujarnya.

Proyek jalan aspal lapen di Dusun Brudu, dibiayai dari DD 2020 yang dikerjakan pemborong, bernama Udin. Jumat (20/11/2020)

Terkait hal tersebut Udin, pemborong dari Nglele, saat dimintai konfirmasi, ia berdalih hanya dimintai tolong oleh Kades (Kades Brudu) untuk belanja material.

“Saya tidak memborong, tapi saya cuman dimintai tolong oleh Kades Brudu, untuk belanja material kebutuhan pengaspalan jalan ini.” Kata Udin.

Sementara itu, Kades Brudu, Achmad Efendi, mengatakan pekerjaan tersebut tidak diborongkan. “Saya cuman minta tolong, kepada Udin, untuk belanja material saja. Jadi tidak diborongkan.” Kata Kades Brudu.

Dari hasil pantauan NusantaraPosOnline.Com, dilapangan pada Jumat 20 — 21 November, pengerjaan jalan aspal lapen di Dusun Brudu, mulai dikerjakan pemborong (Udin) pada hari Jumat (20/11/2020). Pada hari pertama kerja progres pekerjaan diperkirakan sudah 50 persen selesai. Dan pada hari ini masih terlihat para pekerja melaksanakan pekerjaan dilapangan, diperkirakan hari ini pekerjaan sudah selesai. Artinya pengerjaan hanya dua hari.

Tenaga kerja sekitar 10 orang, semuanya warga luar desa Brudu (Tak ada satupun pekerja dari warga setempat). Dan dipapan nama proyek tertulis, proyek dikerjakan TPBJ desa Brudu, namun saat pengerjaan proyek dilaksanakan TPBJ tesebut tak terlihat batang hidungnya.

Menurut beberapa pekerja yang berhasil dikonfirmasi NusantaraPosOnline.Com, semuanya mengaku dipekerjakan oleh Udin. “Kami berkerja ikut Udin, kalau masalah yang lain-lain. Tanya ke Udin, saja. Karena kami cuman bekerja, ikut dia (Udin).” Ujar salah seorang pekerja. (Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!